19 Desa di Lamongan Dilanda Kekeringan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 10 Agu 2018 14:51 WIB

19 Desa di Lamongan Dilanda Kekeringan

SURABAYAPAGI.com, Lamongan- Kekeringan di Lamongan melanda 19 desa di 9 kecamatan. Dari 19 desa, 12 desa sudah mengajukan permintaan dropping air secara resmi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan. Kabid Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin mengatakan, hingga kini sudah 9 kecamatan yang mengalami kekeringan. 9 Kecamatan yang sudah mengajukan permintaan bantuan dropping air di antaranya adalah Desa Bedingin, Pangkatrejo, Bakalanrejo dan Kedung Banjar di Kecamatan Sugio, Desa Bakalanpule di Kecamatan Tikung, Desa Kedungmegarih di Kecamatan Kembangbahu, Desa Banjarejo di Kecamatan Sukodadi, Kecamatan Mantup. Kecamatan lainnya, Kecamatan Modo sudah ada 5 desa yang mengajukan permintaan dropping air. Yakni, Desa Sumberagung, Kedungrejo, Medalem, Jatipayak, Kedungwaras dan Kedunglerep. Di Kecamatan Sarirejo ada satu desa sudah mengajukan permintaan bantuan dropping air yakni Desa Kedungkumpul. "Dua kecamatan lainnya adalah Kecamatan Bluluk ada 2 desa, Desa Talunrejo dan Bluluk, dan Kecamatan Lamongan di Desa Kebet," kata Muslimin kepada wartawan di sela mengikuti dropping air di Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sarirejo. Dropping air dari BPBD Lamongan, jelas dia, langsung diserbu warga. Sebab, mereka sudah lama kesulitan air. "Setiap harinya kita biasanya melakukan 2 hingga 3 kali dropping air ke beberapa desa dengan jumlah armada kita 3 mobil tangki berkapasitas 6 ribu liter," terangnya. Jumlah desa dan kecamatan ini, kata Muslimin, bisa dimungkinkan bertambah seiring musim kemarau yang belum berakhir. "Dropping air bersih ini sudah kami lakukan sejak awal Juli hingga nanti menjelang musim penghujan," terang Muslimin yang menegaskan BPBD akan segera mengirim bantuan air bersih jika ada permintaan dari desa disertai keterangan dari desa dan camat setempat. Sementara Kepala Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sarirejo, Sunarti mengatakan, desanya sudah 2 bulan ini kekeringan air bersih. Biasanya, warga mengandalkan telaga untuk kebutuhan air bersih. "Dulu biasanya mengandalkan telaga, tapi karena telaga sudah kering, sehingga kami meminta bantuan air bersih," terang Sunarti.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU