20 Orang Tewas dalam Bentrokan di Bandara Libya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 16 Jan 2018 11:46 WIB

20 Orang Tewas dalam Bentrokan di Bandara Libya

SURABAYAPAGI.com, Tripoli - Bentrokan sengit melanda Bandara Mitiga di Tripoli, Libya hingga menewaskan 20 orang. Pemerintah Libya menyebut bentrokan ini sebagai upaya gagal untuk membebaskan para militan dari sebuah penjara yang ada di dekat bandara. Seperti dilansir Reuters, Selasa (16/1/2018), suara tembakan dari senapan otomatis dan tembakan artileri terdengar dari Bandara Mitiga pada Senin (15/1) waktu setempat. Bandara itu mengoperasikan seluruh penerbangan sipil dari dan ke Tripoli. Dampak dari bentrokan yang terjadi pada Senin (15/1) waktu setempat ini, Bandara Mitiga terpaksa ditutup dan sejumlah pesawat mengalami kerusakan. Situasi di dalam Bandara Mitiga cenderung sepi dan kosong pada Senin sore waktu setempat, setelah bentrokan mereda. Aktivitas penerbangan di bandara itu dihentikan sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Seorang reporter Reuters melihat sebuah pesawat jenis Airbus A319 yang dioperasikan oleh maskapai Afriqiyah Airways memiliki sebuah lubang di bagian atas badannya, yang diduga dipicu oleh tembakan artileri. Pesawat itu dibiarkan begitu saja di salah satu hanggar Bandara Mitiga. Setidaknya empat pesawat lainnya di Bandara Mitiga juga mengalami kerusakan, namun lebih ringan. Empat pesawat yang mengalami kerusakan itu terdiri atas dua jet milik Libyan Wings dan dua pesawat Boeing 737 milik Buraq Air. Bandara Mitiga di Libya terlihat sepi usai bentrokan terjadi Foto: REUTERS/Ismail Zitouny Bentrokan sengit itu terjadi antara Special Deterrence Force atau Rada yang merupakan salah satu kelompok bersenjata paling berpengaruh di Tripoli dengan faksi rivalnya di Tajoura. Diketahui bahwa Tripoli kini dikuasai banyak faksi kelompok bersenjata. Rada yang bertindak sebagai unit antikriminal dan antiterorisme ini bertugas menjaga Bandara Mitiga dan sebuah penjara besar yang berdiri di sebelahnya. Rada beraliansi dengan Government of National Accord (GNA) yang diakui secara internasional sebagai pemerintah resmi Libya. Rada seringkali diserang kelompok-kelompok yang anggotanya ditangkap oleh mereka. Rada menyebut Bandara Mitiga diserang sekelompok loyalis pemimpin milisi setempat, Bashir 'the Cow'. Mereka disebut berupaya membebaskan rekan-rekan mereka yang ditahan di penjara dekat bandara. Mitiga sebenarnya merupakan pangkalan militer di dekat Tripoli yang mulai mengelola penerbangan sipil setelah Bandara Internasional Tripoli berhenti beroperasi tahun 2014. Di dalam penjara dekat Mitiga, Rada menyebut ada sekitar 2.500 yang ditahan di sana, termasuk militan ISIS. Dituturkan seorang pejabat Kementerian Kesehatan Libya bahwa sedikitnya 20 orang tewas dalam bentrokan sengit itu. Sekitar 60 orang lainnya, termasuk warga sipil, mengalami luka-luka. Bentrokan ini telah mereda dan upaya mengamankan bandara serta kawasan sekitarnya masih berlangsung. GNA menyebut bentrokan itu 'membahayakan nyawa para penumpang, berdampak pada keselamatan penerbangan dan meneror warga'. "Serangan ini bertujuan untuk membebaskan teroris dari Daesh (Islamic State of Iraq and Syria) dan Al-Qaeda dan organisasi lainnya," demikian pernyataan GNA.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU