22 Daerah di Jatim Digoyang Gempa, 4 Tewas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 12 Okt 2018 08:02 WIB

22 Daerah di Jatim Digoyang Gempa, 4 Tewas

SURABAYAPAGI.com, Surabaya Giliran Jawa Timur digoyang gempa. Beruntung gempa berkekuatan 6,3 skala Richter (SR) di 61 kilometer timur laut Situbondo pada Kamis (11/10) dini hari, tak separah di Palu dan Donggala, Sulteng, yang merenggut 2.073 nyawa. Meski 22 kabupaten/kota di Jatim merasakan gempa Situbondo, tapi daerah yang terkena dampak terparah justru di Pulau Sapudi, Semenep, Madura. Di wilayah ini, tercatat 246 unit rumah rusak, bahkan ada yang ambruk. Belum termasuk daerah lain. Sedang korban meninggal 3 orang di Kecamatan Gayam, Sumenep dan seorang warga Jember. Sementara korban mengalami luka-luka mencapai puluhan orang. Korban tewas diketahui Nuril Kamiliya (7), warga Dusun Jambusok, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam-Sumenep, karena tertimpa reruntuhan tembok rumah. Kemudian, H. Nadhar (50) Dusun Jambusok, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam-Sumenep, karena tertimpa reruntuhan tembok rumah. Lalu, Suhamar (70) Dusun Jambusok, Desa Prambanan meninggal pukul 07.07 WIB. Korban tewas di Jember bernama Suyitno (47) warga Dusun Krajan RT 01 RW 08 Desa Mojomulyo Kecamatan Puger, Jember. Ia meninggal setelah jatuh terpeleset di pintu saat lari keluar rumah. Kepala Suyitno membentur lantai semen saat terjatuh. Ia tidak sadarkan diri dan meninggal dunia di tempat. Gubernur Jatim Seokarwo bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjen Arif Rahman langsung turun lapangan ke lokasi kerusakan terparah di Sumenep. Yakni, di Kecamatan Nung Gunong serta Kecamatan Gayam. "Kerusakan rumah ada 246. Yaitu, 210 unit di Gayam dan di Nunggunong ada 36 unit rumah. Rumah yang rusak berat itu ada 30 unit, yang sedang 80 unit, dan rusak ringan itu 100 unit," kata Soekarwo seusai meninjau lokasi gempa, Kamis (11/10). Dari semua bangunan yang rusak, dua unit rumah di antaranya benar-benar rata dengan tanah. Selain itu, ada juga satu masjid dan satu madrasah diniyah yang rusak parah. Terkait kemungkinan meliburkan sekolah akibat peristiwa tersebut, Soekarwo menyatakan tidak akan melakukannya. Itu tak lain karena peristiwa tersebut tidak sampai merusak fasilitas sekolah. "Sementara endak (meliburkan sekolah). Tetap normal sekolah. Karena, hanya satu diniyah yang rusak parah itu," ujar Soekarwo. Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu menyebutkan, ada tiga korban orang meninggal. "Ada kakek dan cucunya yang meninggal akibat tembok roboh," sebut Pakde Karwo. Soekarwo mengingatkan, masyarakat yang rumahnya rusak akibat peristiwa tersebut tidak merasa khawatir. Itu tak lain karena biaya proses perbaikan nantinya akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Proses pembangunan nantinya dijalankan oleh jajaran TNI dari Kodam V/ Brawijaya. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim menyebut gempa bermagnitudo 6,0 di timur laut Situbondo juga menggoyang 22 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Namun BPBD juga memastikan daerah yang merasakan dampak terparah adalah di Kabupaten Sumenep. "Gempa yang terjadi pukul 01.55 WB berdampak di 22 kota/kahupaten. Kerusakan paling parah di Kabupaten Sumenep," kata Kepala BPBD Jatim Suban Wahyudiono, Kamis (11/10). Ke-22 kabupaten/kota di Jatim yang merasakan getaran gempa tersebut di antaranya Banyuwangi, Situbondo, Jember, Bondowoso, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kota Surabaya, Pamekasan, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Kabupaten Jombang serta Kota dan Kabupaten Mojokerto. Suban juga telah mengirimkan tim yang berangkat melalui jalur darat ke Pulau Sapudi, Sumenep untuk membantu proses evakuasi pasca gempa. "Tim berangkat jam 08.00 sambil membawa dua truk berisi logistik permakanan," ujarnya. n arf/nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU