24 Jam Usai Coblosan, Trump dan Biden Saling Klaim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Nov 2020 22:33 WIB

24 Jam Usai Coblosan, Trump dan Biden Saling Klaim

i

Donald Trump dan Joe Biden, saat muncul di publik, Selasa (3/11/2020) waktu AS, yakin bisa menang. SP/afp/reuters

 

SURABAYAPAGI.COM, Washington- Hasil penghitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat, antara Donald Trump dan Joe Biden, menunjukkan persaingan sengit di sejumlah negara bagian kunci.Namun hasil diperkirakan akan ditentukan oleh puluhan juta suara lewat pos yang belum dihitung.

Baca Juga: Ciee-ciee, Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto Dapat Ucapan Selamat dari Joe Biden

Hasil hitung suara sementara hingga Rabu (4/11/2020) malam pukul 21.00 WIB,  menunjukkan hasil sangat ketat di negara bagian penting, Arizona, Georgia, Wisconsin, Michigan dan Pennsylvania. Beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran penting bagi para calon, seperti Winconsin, Michigan, dan Pennsylvania belum mengumumkan akumulasi pengumpulan suara.

Hal tersebut menyebabkan belum diketahui suara electoral dari masing-masing negara bagian itu diberikan kepada kandidat yang mana. Pandemi virus corona menjadi penyebab molornya pengumuman pemenang pilpres AS kali ini.

Banyak negara bagian mempermudah pemberian suara melalui surat, dan jutaan orang memilih melakukannya daripada keluar untuk memberikan suara secara langsung.

Ada juga sekitar 20 negara bagian yang mengizinkan penghitungan surat suara yang diterima setelah Hari Pemilu jika diberi cap pos pada hari pemilihan. Beberapa negara bagian, termasuk Florida, mulai menghitung surat suara dari pemilih yang absen beberapa hari sebelum hari pemilihan.

Florida baru bisa mendapatkan hasil yang pasti dalam beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup. 

Total, hingga Rabu malam, Biden berhasil meraup 238 suara, sementara Trump 213. Biden diketahui telah menang di negara bagian penting dan memiliki kuota suara electoral tinggi yakni California. Negara bagian ini berhak atas 55 suara elektoral.

Seorang penasihat Donald Trump mengungkap peran penting Florida.

"Jika Florida jatuh ke Biden, maka pertandingan selesai. Namun, jika Florida dimenangi Trump, maka pertarungan masih berlanjut," kata sang penasihat kepada CBS, mitra BBC di AS.

Sejauh ini beberapa negara bagian yang menjadi kantung kekuasaan Demokrat dan Republik telah merampungkan pemungutan suara dan belum ada kejutan berarti.

Kebanyakan negara bagian condong pada salah satu partai, sehingga fokus setiap capres biasanya tertuju pada 12 atau lebih negara bagian yang peluang kemenangannya 50-50. Negara-negara bagian ini dijuluki 'battleground states' atau negara bagian kunci pertarungan.

Pertarungan kedua capres mengerucut di lima negara bagian kunci: Arizona, Georgia, Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania.

Arizona tampak condong ke Biden, sehingga capres Partai Demokrat itu harus menang di dua dari tiga negara bagian—Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania—untuk menjadi pemenang pilpres.

Biden terlihat tertinggal dari Trump di ketiga negara bagian tersebut, namun belum semua kertas suara dihitung.

Baca Juga: Tentara Bayaran WNI di Ukraina, Bisa Propaganda Rusia

Ada lebih dari 1,4 juta kertas suara di Negara Bagian Pennsylvania yang dikirim melalui pos, dan bisa jadi perlu waktu berhari-hari untuk menghitung semuanya. Kota-kota besar di Michigan (Detroit) dan Wisconsin (Milwaukee) juga belum menghitung semua kertas suara.

Sementara itu, Georgia adalah 'wildcard'. Ketika penghitungan suara baru dimulai, negara bagian itu tampak akan dimenangi Trump dengan mudah, namun seiring makin banyaknya kertas suara berdatangan, persaingan menjadi sengit.

 

Trump Deklarasi Kemenangan

Uniknya, pada Rabu sore, Trump sudah mendeklarasikan kemenangan dan mengatakan akan meluncurkan gugatan lewat Mahkamah Agung terkait suara lewat pos, tanpa memberikan bukti apapun.

"Sejujurnya kami telah memenangi pemilihan ini," katanya di Gedung Putih. "Jelas kami sudah menang di Georgia dan North Carolina. Kita menang di Pennsylvania dengan jumlah luar biasa," tambahnya.

"Ini memalukan negara kita," ujarnya, seraya menambahkan rencana untuk menggugat hasil pemilu di Mahkamah Agung.

Seakan tak kompak, Wakil Presiden Mike Pence mencoba untuk menetralisir pernyataan Trump dan menolak mendeklarasikan kemenangan dan menekankan bahwa semua suara suara yang masuk secara legal akan dihitung.

Baca Juga: UNESA Gandeng Universitas Islam Madinah Perkuat Mutu Pendidikan dan Jaringan Internasional

Sementara tim kampanye Biden mengatakan pernyataan Trump yang mempertanyakan legitimasi suara yang belum dihitung, "keterlaluan, belum pernah terjadi dan tidak benar."

Joe Biden, dalam pidato di hadapan para pendukungnya di Delaware, mengatakan "tahun ini akan berjalan panjang".

"Tapi siapa tahu kita bisa bertarung mungkin sampai besok pagi, mungkin lebih lama!"cetus Biden.

"Ini belum selesai sampai semua suara, semua kertas suara dihitung," katanya dan menyebutkan bahwa "ia berada dalam jalur untuk menang."

Berdasarkan proyeksi BBC, Trump akan mempertahankan Ohio dan Missouri, yang dikenal sebagai negara bagian penentu karena seringnya mereka menentukan pemenang pilpres.afp/ap/rt/bc/cn

 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU