3 Fakta Dibalik Aksi Teror Bom Thamrin Jakarta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 15 Feb 2018 14:35 WIB

3 Fakta Dibalik Aksi Teror Bom Thamrin Jakarta

SURABAYAPAGI.com - Terdakwa teror bom Thamrin Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Agenda sidang membacakan dakwaan terhadap pria berusia 45 tahun tersebut. Nama Aman Abdurrahman muncul dalam teror bom Thamrin pada Kamis 17 Januari 2016. Densus pun lantas menjemput Aman Abdurrahman alias Oman jelang pembebasannya dari Lapas Pasir Putih, Cilacap, Minggu 13 Agustus 2017. "Bom Thamrin itu, salah satu daripada perancangnya adalah Oman," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat 18 Agustus 2017. Selain sebagai perancang, Aman juga disebut berperan memobilisasi teror bom Thamrin tersebut. Bahkan, ia ditengarai menyalurkan dana untuk teror di jantung Ibu Kota itu. "Dana dari Abu Jandal, lalu ke Rois, kemudian Oman," ujar Rikwanto. Teror bom Thamrin tersebut begitu membekas bagi warga DKI. Ini lantaran peristiwa itu mengagetkan masyarakat yang tengah beraktivitas di tengah hari. Berikut ini, fakta-fakta tentang teror bom Thamrin tersebut: 1. 8 Orang Tewas Ledakan bom dan letusan tembakan terjadi di kawasam Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016). Kejadian teror Thamrin tersebut telah menewaskan delapan orang. Mereka yang tewas di antaranya ada dari terduga pelaku. "Ini sesuai hasil tim pos mortem di RS Sukanto. Tim sudah kerja keras melakukan penanganan korban," kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak di Mapolda, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu 16 Januari 2016. Berikut merupakan identitas 7 orang yang tewas: 1. Jenazah dengan kode 001 bernama Rico (baju merah). Teridentifikasi secara primer lewat sidik jari. Lokasi di pos polisi. 2. Jenazah dengan kode 002 atas nama Sugito (baju biru), ini teridentifikasi dengan identifikasi primer dengan sidik jari. Lokasi di pos polisi. 3. Jenazah dengan kode 003 bernama Dian Juni Kurniadi. Teridentifikasi primer lewat sidik jari. Lokasi di pos polisi. 4. Jenazah dengan kode 006 atas nama M Ali. Diidentifikasi primer dengan sidik jari. Lokasi: Kafe Starbucks 5. Jenazah dengan kode 004 atas nama Afif alias Sunakim. Teridentifikasi lewat sidik jari. Lokasi: Kafe Starbucks 6. Jenazah dengan kode 005 atas nama Amer Quali Tahar, WN Kanada. Identifikasi dengan sidik jari dari paspor. Kebetulan di saku ada paspor. Lokasi: parkiran depan Starbucks. 7. Jenazah dengan kode 007 atas nama Ahmad Muhazan bin Saron. Lokasi: di dalam Kafe Starbucks. 8. Rais Karna, Office Boy Karyawan Bangkok Bank. Lelaki kelahiran 1978 itu meninggal di RS Abdi Waluyo Sabtu 16 Januari malam. 2. Puluhan Orang Terluka Sejumlah warga lari berhamburan seusai mendengar isu bom yang akan kembali meledak pasca terjadinya ledakan yang terjadi di Pos polisi dekat pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1). Selain menewaskan 8 orang, bom yang terjadi di Thamrin juga telah melukai 34 orang. Mereka saat itu dibawa ke sejumlah rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. 3. Pelaku Divonis 10 Tahun Penjara Dodi Suridi tersenyum usai mendengar vonis hakim. (BBC) Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat mengetok palu setelah menjatuhkan vonis ke terdakwa kasus teror Sarinah, Dodi Suridi. Hakim mengganjar Dodi dengan hukuman 10 tahun penjara. Dia dinyatakan bersalah lantaran terlibat dalam serangan di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Januari 2016. Dodi juga menyatakan tidak akan mengajukan banding. Dia menyebut vonis ini merupakan risiko sebagai seorang teroris. "Resiko jadi teroris. Saya menerima keputusan ini," kata Dodi. (lp/cr)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU