5937 Hektar Sawah Jatim Rusak & Gagal Panen Pasca Banjir

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 18 Mar 2019 10:43 WIB

5937 Hektar Sawah Jatim Rusak & Gagal Panen Pasca Banjir

SURABAYAPAGI.com - Banjir yang melanda Jawa Timur di 19 kabupaten kota berimbas pada lahan pertanian. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistiyo mengatakan, pasca banjir dua pekan lalu setidaknya ada lahan pertanian seluas 5937 hektar yang terdampak. Dari jumlah itu lahan yang puso (tidak mengeluarkan hasil) ada seluas 453 hektar. "Dari data total lahan yang terdampak banjir yang terasuransi seluas 3977 hektar. Sedangkan yang 1960 hektar lahan pertaniannya tidak diansuransikan," kata Hadi, Minggu (17/3) kemarin. Menurutnya yang paling parah terdampak ada di tiga kabupaten dari 19 kabupaten. Yaitu di Bojonegoro, Ponorogo, dan Tuban. Dikatakan Hadi, Pemprov Jatim siap membantu benih untuk lahan persawahan yang rusak. Namun benih itu tidak bisa dikeluarkan jika tidak ada pengajuan dari kabupaten yang bersangkutan. "Kami tunggu surat permintaan bantuan benih dari kabupaten yang terdampak. Kami siapkan cadangan benih daerah maupun benih nasional," tegasnya. Bantuan dari Pemprov Jatim tersebut hanya bisa digulirkan utamanya bagi petani yang belum mengansuransikan lahan pertaniannya. Sedangkan untuk petani yang sudah mengansuransikan lahan pertaniannya, Jasindo akan memberikan ganti benih. Namun ada syaratnya yaitu kerusakan lahan pertaniannya mencapai 70 persen. Kini Pemprov Jatim selain menunggu surat permintaan bantuan benih dari kabupaten terdampak juga tengah menunggu penyuluh yang mendata kerusakan lahan pertanian Jawa Timur dengan data lebih detail. "Dengan adanya musibah ini kita mengimbau agar semua petani mau untuk mengansuransikan lahan pertaniannya. Sebab pentingnya jika ada bencana seperti ini, dia akan dapat ganti," katanya. Terlebih biaya asuransi lahan pertanian ini juga tidak mahal dan disubsidi pemerintah. Dari biaya Rp180 ribu per petani, petani hanya diwajibkan membayar Rp36 ribu. Dengan syarat maksimal lahan yang diansuransikan adalah dua hektar. "Asuransunya akan diganti Rp6 juta per hektar sawah," pungkas Hadi.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU