6 Orang Warga Surabaya Positif Corona, Khofifah Angkat Bicara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 20 Mar 2020 11:01 WIB

6 Orang Warga Surabaya Positif Corona, Khofifah Angkat Bicara

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Enam spesimen yang dinyatakan positif terjangkit virus corona (Covid-19) merupakan pasien yang diteliti oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Ketua Institute of Tropical Disease (ITD) Unair, Prof Dr Maria Lucia Inge Lusida membenarkan hal itu. Gubernur Khofifah Indar Parawansa membenarkan dan mengungkapkan kondisi enam pasien tersebut. "Iya benar [hasil penelitian Unair], benar-benar iya," kata Inge, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi pada Selasa (17/3). Inge menyebut keenam spesimen yang dinyatakan positif corona tersebut merupakan hasil penelitian Unair yang dihimpun sejak Jumat (13/3) hingga Senin (16/3). Dikutip dari laman CNN, "Mulai Jumat sampai Senin ini," kata dia. Inge mengatakan spesimen tersebut merupakan pasien yang kini tengah dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya. Namun ia tak menyebut dari daerah mana pasien tersebut berasal. "Rumah sakitnya di Surabaya, tapi [asal] orangnya ya enggak tahu saya, pasiennya asalnya itu bukan wewenang saya," kata dia. Sebelumnya, juru bicara pemerintah khusus penanggulangan virus corona, Achmad Yurianto menyebutkan total ada 172 orang positif terjangkit virus corona di seluruh Indonesia pada Selasa (17/3). Jumlah ini bertambah dari angka sebelumnya yaitu 134 kasus. "Dari 172 kasus paling banyak DKI," kata Yuri saat konferensi pers di kantor Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta dan disiarkan secara langsung. Selain Jakarta, ada beberapa daerah lain di mana cukup banyak kasus positif corona, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau. Dia tidak merinci seberapa banyak kasus yang ada di Jakarta. Lokasi sebaran wilayah juga tak dikerucutkan dengan lebih spesifik. Hingga kini pemerintah pusat belum berpikir untuk menerapkanlockdownseperti beberapa negara lain. Bahkan, Presiden Joko Widodo melarang pemerintah daerah menerapkan itu. Dia menyatakanlockdown merupakan kewenangan pemerintah pusat yang tak boleh dilangkahi pemerintah daerah. Di kesempatan yang sama, Khofifah mengungkapkan di seluruh Jatim ada 16 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan, totalnya ada 25 warga. Selain itu, Khofifah mengakui wabah corona ini tak bisa diprediksi. Dia meminta seluruh warganya untuk tetap tenang karena pemerintah akan melakukan langkah efektif dan efisien menangani virus ini. Dilansir dari laman detikcom, "Kalau sudah menghadapi suasana di mana virus ini menyebarnya sangat betul-betul unpredictable, bisa saja orang itu tidak positif tapi carrier dan bisa saja orang ini dalam keadaan sehat, tetapi karena ketahanan tubuhnya (lemah) dia positif," ujar Khofifah. Hofifah meminta seluruh pihak bekerja sama membantu pemerintah. Misalnya dengan menjaga kesehatan, mengkonsumsi makanan bergizi dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. "Kami minta masing-masing gotong royong ikut menyemprotkan disinfektan, mungkin pasar-pasar kita bisa menambah air yang mengalir dan seterusnya. Pola ini saya rasa kita gencarkan secara masif. Supaya bisa membangun pola hidup bersih dan sehat," pungkas Khofifah.(dc/cnn/cr-02/dsy)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU