6 Perusahaan China Dikeluarkan dari Bursa Saham Australia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 16 Feb 2019 08:52 WIB

6 Perusahaan China Dikeluarkan dari Bursa Saham Australia

SURABAYAPAGI.com - Enam perusahaan asal China telah dikeluarkan dari Bursa Saham Australia (ASX) di tahun 2018, dengan perusahaan kesehatan kontroversial Traditional Therapy Clinics menjadi perusahaan paling akhir yang dikeluarkan dari bursa tersebut. Data dari ASX menunjukkan sejauh ini sudah ada sembilan perusahaan asal China yang dikeluarkan (istilah Inggrisnya delisted) selama dua tahun terakhir, kebanyakan karena masalah tidak melaporkan situasi keuangan dan masalah peraturan lain. Di tahun 2018 juga tidak perusahaan asal China yang diterima untuk dijual secara publik di ASX, dengan banyak perusahaan mengajukan diri namun ditolak untuk go public di Australia. "Mereka menjanjikan banyak hal, dan mengatakan mereka mengerti semua aturan, namun ketika sudah go public baru muncul banyak masalah," kata Michael Beer direktur Beer & Co. Beer sebelumnya terlibat dalam membantu sejumlah perusahaan China untuk bisa masuk bursa ASX namun sekarang mengatakan sudah menghentikan kegiatannya. "Saya memutuskan untuk tidak mau lagi terlibat karena reputasi perusahaan saya jadi buruk bila mereka tidak melakukan apa yang mereka janjikan akan dilakukan." kata Beer. Perusahaan China mulai berusaha go public di Australia beberapa tahun lalu setelah pemerintah China mendesak bisnis untuk bermain di tingkat global. Saat ini ada sekitar 40 perusahaan asal China yang menjual saham kepada publik di Australia lewat ASX, entah perusahaan itu dengan kegiatan utama di China atau dimiliki oleh warga asal China. Namun perusahaan terakhir yang masuk ke dalam bursa adalah di tahun 2017 dan ini diperkirakan akan tidak akan bertambah dalam waktu dekat. Para penasehat pasar bursa yang bekerja sama dengan perusahaan asal China mengatakan minat dari perusahaan China untuk masuk ke bursa Australia berkurang saat ini. Dan juga dengan kondisi ekonomi saat ini di China dan pengetatan peraturan bursa membuat kemungkinan tidak akan ada perusahaan China yang akan masuk ke ASX dalam waktu dekat. ASX juga mengatakan bahwa saat ini China bukan target pasar mereka dan fokus mereka sekarang diarahkan ke Selandia Baru, Amerika Utara, Israel, Eropa dan Asia Tenggara. Mengapa perusahaan China masuk ke bursa di Australia? Ada sejumlah alasan mengapa perusahaan China menjual saham di ASX atau di bursa saham negara lain. Ini membuat kekayaan perusahaan itu bisa dibawa ke luar dari China dan juga perusahaan China akan memberikan insentif bagi perusahaan yang berhasil go public di luar negeri. "Keuntungan di Australia adalah karena aturannya lebih longgar dibandingkan bursa lain dan bisa langsung masuk bursa utama dan juga banyaknya investor yang sudah canggih di Australia." kata Marcus Ohm, auditor di HLB Mann Judd. "Di sini ada kewajiban pendanaan pensiun, sehingga dana ini sudah tersedia. Orang di sini juga lebih mengerti mengenai perusahaan-perusahaan yang masih baru sehingga bersifat spekulasi." Reputasi bahwa perusahaan bisa terdaftar dan dijual di bursa asing juga menjadi alasan penting lainnya. Namun beberapa pihak mengatakan tidak mengerti sepenuhnya mengapa perusahaan asal China mau menjual saham di Australia. "Saya kira mereka ke sini dengan alasan yang keliru.Saya kira sebagian dari mereka hanya ingin membawa kekayaan mereka keluar dari China." kata Beer. Seorang penasehat bursa lainnya mengatakan kepada ABC bahwa dia pun skeptis dengan motif perusahaan China untuk masuk ke bursa di Australia. Namun walau ASX tidak lagi mencari perusahaan asal China namun bagi ASX banyak keuntungan yang mereka dapatkan dari perusahaan-perusahaan asing yang go public di Australia. "Seluruh bursa di dunia ingin agar perusahaan semakin banyak di tempat mereka. Mereka mendapat uang dari sana." kata Ohm. "Mereka memang berusaha menarik perusahaan asing masuk ke bursa namun di sisi lain mereka juga tidak mau menurunkan persyaratan yang sudah mereka punyai."

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU