6,9 % Rumah di Jatim Belum Kebagian Listrik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 14 Des 2018 09:06 WIB

6,9 % Rumah di Jatim Belum Kebagian Listrik

SURABAYAPAGI.com - Sekitar 6,9 Persen rumah di Provinsi Jawa Timur belum mendapatkan aliran listrik. Jumlah itu setara 885.000 kepala keluarga (KK). Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (Dinas ESDM) Setiajit mengatakan ada lima kabupaten di Jatim yang penduduknya banyak yang tidak mendapatkan aliran listrik. Antara lain di Sampang, Pamekasan, Bangkalan, Situbondo dan Bondowoso. Menurutnya kawasan tersebut berada di kepulauan dan hutan terpencil. Dari tahun ke tahun Pemerintah Provinsi Jatim terus berupaya membantu warga untuk mendapatkan sambungan listrik, jelas Setiajit, Kamis (13/12). Mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim ini mengatakan tahun 2019 mendatang pihaknya akan melakukan pemasangan instalasi listrik pada 963 kepala keluarga (KK) miskin. Selain itu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui dana Alokasi Khusus (DAK) dari kementerian ESDM juga akan membantu 40.000 instalasi rumah dan sambungan rumah (IRSR). Kami juga kerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tempat-tempat yang akan dilakukan penyambungan listrik. Selain itu juga akan dibangun jaringan baru oleh PLN, imbuhnya. Setiajit mengaku juga akan membangun pembangkit listrik tenaga surya pada masyarakat miskin. Menurutnya satu unit untuk satu rumah tangga miskin biasanya bisa disalurkan untuk tetangga. Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Jatim Eddy Paripurna mengatakan Pemprov Jatim hanya mampu memfasilitasi penyambungan listrik sebanyak 200 kepala keluarga (KK) setiap tahunnya. Kami merekomendasikan agar mencanangkan penyambungan listrik rumah tangga miskin sebanyak 10 ribu KK per tahun. Dimulai pada tahun 2019," katanya. Menurut Eddy dengan target 10 ribu KK per tahun maka urusan kelistrikan akan tuntas pada tahun 2028. Berdasarkan kalkulasi Dinas ESDM biaya kelistrikan rumah tangga miskin sekitar Rp 8 juta per KK. Sehingga dibutuhkan anggaran sebesar Rp 80 miliar per tahun, pungkasnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU