Home / Hukum & Pengadilan : Ada hakim yang memerintahkan seorang pria untuk se

7 Putusan Hakim paling Aneh di Dunia Sepanjang Masa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 27 Mar 2019 14:38 WIB

7 Putusan Hakim paling Aneh di Dunia Sepanjang Masa

SURABAYAPAGI.com - Profesi hakim merupakan sebuah profesi yang sulit. Bahkan sebelum melakukan tugasnya memberi keadilan, mereka para hakim telah melalui masa pendidikan dan pelatihan selama bertahun-tahun. Saat menangani kasus, para hakim bertanggungjawab untuk menilai bukti-bukti dan menafsirkan hukum, sambil mempertahankan ketidakberpihakan. Dalam sebagian besar kasus, hakim memutus sebuah perkara sesuai dengan hukum negara. Namun, sebagian kasus lainnya, hakim menggunakan kebijaksanaan mereka sendiri. Hakim terkadang menemukan cara-cara kreatif untuk menghukum pelanggar hukum. Nah, berikut ini adalah hukuman paling aneh yang pernah dijatuhkan oleh hakim. Sebagian putusan disambut baik, sementara sebagian putusan lainnya justru menuai kritik. 1. Tinggal di rumah yang hampir ambruk **foto** Seorang pemilik rumah di Kota Ohio, Amerika Serikat diperintahkan untuk tinggal di salah satu unit rumahnya yang rusak, setelah gagal memenuhi persyaratan kode bangunan (building code violations). Adalah Nicholas Dionisopoulos, nama pemilik rumah itu. Dia diketahui memiliki puluhan properti lain di Cleveland. Namun, pada bulan Maret tahun 2008 silam, oleh pengadilan, dia diperintahkan untuk memperbaiki salah satu rumah miliknya yang rusak karena dinilai berbahaya. Nicholas juga dilarang untuk membeli maupun menjual rumah tanpa persetujuan pengadilan. Rupanya, Nicholas tidak melaksanakan perintah pengadilan untuk memperbaiki rumahnya. Akibatnya, dia didenda $100.000 atau setara dengan Rp1,4 miliar. Yang lebih mengenaskan, Nicholas juga dihukum untuk tinggal di rumah yang tidak dia kunjung perbaiki. Pengadilan juga menugaskan beberapa petugas untuk mengawasi gerak-gerik Nicholas. Dia hanya diizinkan untuk pergi ke gereja maupun pergi untuk keperluan memperbaiki rumah. 2. 10 tahun melayani gereja **foto** Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun dari Oklahoma, AS, Tyler Alred didakwa melakukan pembunuhan tingkat pertama setelah mobil yang dikendarainya mengalami kecelakaan. Akibatnya, penumpang perempuan sebaya yang bersama Tyler saat kejadian, meninggal dunia. Ketika peristiwa itu terjadi, kandungan alkohol dalam darah (blood-alcohol content/BAC) Tyler di atas ambang yang diizinkan untuk berkendara. Namun yang menarik, hukum di Oklahoma menyebutkan, individu yang bisa dijerat dengan pasal BAC adalah individu yang berusia 21 tahun ke atas. Artinya, Tyler tidak bisa didakwa dengan pasal tersebut. Tapi, Tyler didakwa dengan pasal pembunuhan berencana karena berkendara hingga mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. Walau demikian, Hakim Mike Norman yang menangani kasus Tyler Alred, justu menghukum terdakwa dengan hadir di pertemuan gereja selama 10 tahun. Selain itu, Tyler juga wajib lulus SMA, menyelesaikan kursus mengelas dan secara rutin mengambil tes alkohol, narkoba dan nikottin pada tahun pertama hukumannya. Mengetahui hukuman yang tak lazim ini, keluarga korban justru menyatakan setuju. 3. Membaca buku **foto** Pada tahun 2012 silam, tiga kriminal amatir yang dipimpin oleh Otis Mobley Jr, hendak menipu dengan menjual senjata peluncur granat seharga $1000 atau setara dengan Rp14 jutaan kepada seseorang. Bahkan, kawanan penjahat ini berniat untuk wanprestasi dengan merampok uang tersebut. Tapi yang tidak diketahui kawanan jahat ini adalah, pihak yang hendak mereka kerjai merupakan agen dari Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives (ATF) yang menyamar. Akibatnya, alih-alih menggasak uang ribuan dollar, mereka justru digelandang. Terkait aksi menipu dan niat merampok yang gagal, Hakim Federal Yvonne Gonzales Rogers justru memerintahkan Otis Mobley dkk dibebaskan dengan jaminan sampai jadwal persidangan terbit. Namun, hakim Yvonne mewajibkan Otis dkk menulis laporan membaca buku selama menunggu jadwal sidang. Buku-buku yang wajib di baca antara lain Kants: Critique of Pure Reason dan War and Peace. Buku-buku itu wajib dibaca selama satu jam setiap hari. Pada akhirnya, Otis Mobley dkk dalam persidangan dihukum 9,5 tahun penjara. 4. Semua yang hadir di ruang sidang dipenjara **foto** Pada tahun 2005 silam, Hakim Robert Restaino tengah memimpin kasus sidang kekerasan dalam rumah tangga di Pengadilan Kota Niagara Falls, New York, AS. Mula-mula, proses persidangan berjalan dengan lancar seperti biasa sampai pada suatu titik, nada dering dari sebuah telepon seluler, mengganggu konsentrasi Hakim Robert. "Setiap orang akan dipenjara di ruang sidang ini kecuali saya menyita ponsel itu sekarang," cetus Restaino. Petugas pengadilan pun memburu ponsel yang menjadi biang keladi kegaduhan ruang pengadilan. Hanya saja, petugas gagal menemukan ponsel sekaligus pemiliknya. Akhirnya, sebanyak 46 orang di ruangan tempat Hakim Robert memimpin sidang, ditahan dan digiring ke penjara. "Kalau ada yang mengira aku bercanda, tanyakan pada beberapa orang yang sudah lama di sini, betapa seriusnya aku. Anda semua pergi (ke penjara)," putus Hakim Robert. 5. Mendengarkan lagu mellow **foto** Seorang hakim Fort Lupton, Colorado, AS bernama Paul Sacco telah menemukan cara unik untuk mengurangi angka terdakwa kasus pencemar kebisingan atau polusi suara. Soalnya, di tempat Hakim Paul bertugas, orang-orang yang didakwa telah membuat kebisingan yang mengganggu tetangga, terus terjadi. Alih-alih menghukum dengan hukuman konvensional berupa denda, Hakim Paul justru membalas kelakuan para pelanggar. Untuk diketahui, sebagian besar pelaku yang melanggar kebisingan datang dari anggota band dan remaja yang gemar berpesta. Oleh sebab itu, Hakim Paul menghukum mereka dengan mendengarkan lagu mellow karya Barry Manilow dan lagu yang merasuk ke jiwa dari Barney & Friends. Bahkan, Hakim Paul juga memerintahkan para pelanggar untuk mendengarkan musik hasil karyanya sendiri. Ini adalah cara untuk mengajarkan perilaku sopan santun kepada orang-orang lain, ungkap Hakim Paul. 6. Bebas dari penjara karena berpostur pendek **foto** Pada tahun 2006, seorang hakim di Nebraska, AS, bernama Kristine Cecava memutus seorang terdakwa kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, Richard W. Thompson, dengan putusan bebas. Padahal, Richard dituntut oleh jaksa dengan hukuman penjara 10 tahun. Alasan Kristine membebaskan Richard adalah karena ukuran postur tubuh yang pendek yakni 1,5 meter. Meski Hakim Kristine mengatakan tindakan terdakwa itu tidak dapat dimaafkan, dia tetap mengasihani Richard dengan menyebut ukuran pendek badan bakal mempengaruhi pengalamannya di penjara. "Saya duduk di sini dan berpikir bahwa Anda bisa saja masuk penjara. Tapi saya melihat ketidakmampuan Anda untuk menghadapi narapidana. Saya tidak berpikir bahwa Anda akan selamat di penjara," ungkap Hakim Kristine. Walau demikian, Richard dihukum 10 tahun percobaan dengan pengawasan. Putusan Hakim Kristine ini lantas menuai kemarahan publik. Sebuah petisi pun dibuat untuk memprotes keputusannya. Karena hukuman yang ringan, jaksa tidak bisa mengajukan banding. Tetapi, Hakim Kristine dipecat. 7. Menikah atau dipenjara **foto** Pada 2015, seorang pria Texas bernama Josten Bundy mendapat hukuman yang unik lantaran marah dan menghajar korbannya. Sebelumnya, Josten Bundy memiliki seorang kekasih bernama Elizabeth Jaynes. Namun, mantan pacar Elizabeth, tidak rela dan terus menghina sang mantan. Tidak terima kekasihnya dihina, Josten lantas menemui dan menghajar mantan yang belum bisa move-on itu. Josten Bundy pun ditangkap. Saat di pengadilan, Josten mengaku tindakannya itu berlebihan dan salah. Namun Josten menambahkan, dia tetap akan melakukan hal yang sama kalau empat saudarinya dihina. Dengan berbagai pertimbangan, Hakim Randall Rogers lantas memberi Josten pilihan. Masuk penjara selama seminggu atau menikahi kekasihnya dalam kurun waktu 30 hari. Karena dia bisa dipecat dari pekerjaan karena dipenjara, Josten memilih untuk menikahi Elizabeth. Itulah tujuh putusan hakim paling nyeleneh di dunia sepanjang masa.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU