9 Volt Gebrak Blantika Musik Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 07 Okt 2020 14:40 WIB

9 Volt Gebrak Blantika Musik Indonesia

i

Personil 9 bolt saat loncing album. SP/ Julian

SURABAYAPAGI.com, Surabaya  -Tak bisa dipungkiri Surabaya sebagai barometer dan gudangnya music cadas di Indonesia. Band-band yang lahir di kota Pahlawan tak luput jadi sorotan para musisi ternama.

Salah satu band cadas asal Surabaya, 9 Volt akhirnya berhasil menggrbrak blantika music di Indonesia.

Baca Juga: Adventure Land Romokalisari Surabaya Ramai Peminat Wisatawan Luar Kota

9 Volt terbilang baru beberapa tahun terbentuk, band yang lahir dari kolaborasi dua pentolan Power Metal, Eko Dinaya (Drummer) dan Ipung (Gitaris), bersama musisi muda Ganyong Alfaris (Vokalis), Romi Satria (Gitaris) dan Faisal Katili (Basis) ini sudah berhasil melahirkan album perdananya.

Dengan, karya yang dasyat mereka menjadi warna baru musik di tanah air, bahkan mampu menjawab kegelisahan para penikmat musik keras yang sempat tertidur sejak beberapa dekade.

Eko mengatakan, gaya music rock yang diusung oleh 9 Volt berbeda dengan rock metal era 80-an yang terkenal keras.

“Namun pihaknya mencoba menghadirkan genre rock yang kekinian, sehingga bisa diterima oleh generasi muda” kata Drummer Power Metal ini.

"Ada beberapa penggarapan lagu. Ada religi dan instrumen, intinya kita pengen fresh lah. Kita pengen penyegaran musik rock," katanya saat launcing album perdana di Surabaya, Selasa (6/10/2020).

Musik rock tanah air khususnya di Surabaya, bakal kembali bergairah. Hal itu dibuktikan dengan sudah terjualnya ribuan keping CD yang di produksi oleh 9 Volt. Padahal kepingan CD itu baru diedarkan pada pertengahan bulan September 2020. Hingga saat inipun permintaan masih terus berjalan.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Halal Bihalal

"Alhamdulillah responnya diluar dugaan. Awalnya gak ada target, tapi karena permintaan luar biasa akhirnya kita targetkan bisa terjual sampai 10 ribu keping," ungkapnya.

Kemunculan 9 Volt Band bukan semata-mata sebagai eksitensi saja. Lebih dari itu, para musisi ini memiliki harapan besar yakni membangkitkan lagi gairah music rock Surabaya.
Terutama pada musisi muda Surabaya yang selama ini sudah memiliki karya yang cukup bagus. Tapi belum bisa naik daun, karena belum ada manajemen yang bisa menaungi mereka.

Ke depan, lanjut Eko, manajemennya bakal membuat program khusus untuk memberikan kesempatan bagi rocker-rocker muda Surabaya untuk berkembang. Sebagai langkah awal, para musisi muda akan dilibatkan pada acara grand launcing 9 Volt yang rencananya digelar pada bulan Nopember atau Desember 2020.

"Semoga 9 Volt ini bisa menjadi pemicu musik rock untuk Surabaya, karena beberapa tahun ini di Surabaya belum ada musik rock yang fenomenal. Mudah-mudahan dengan launcing 9 Volt ini bisa membangunkan tidur panjang musim rock Surabaya," tuturnya.

Baca Juga: Dispendik Surabaya Pastikan Pramuka Tetap Berjalan

Vokalis 9 Volt, Ganyong Alfaris menambahkan, pada album perdana ini terdapat 9 lagu terbaik yang mereka ciptakan bersama. Lagu-lagu itu diantara berjudul 13 Mei, Sang Burung, Reformasi, Forbidden love, Balap Liar, Semangat Ku, Usir Mereka, Ilir-Ilir (Cover) dan 9 Dimensi (Instrument).

Ganyong melanjutkan, dari 9 lagu itu terdapat dua lagu master peace yaitu lagu berjudul 13 Mei dan Sang Burung. Lagu 13 Mei bercerita tentang kejadian Bom Surabaya, dimana kejadian tersebut sangat melukai hati warga kota pahlawan dan sangat dikutuk.

Sedangkan "Sang Burung" mengandung pesan sosial, bahwa manusia supaya tidak terlalu sombong dalam segala hal. Karena pada hakekatnya semua bisa jatuh. Seperti pepatah burungpun takut jatuh. "Saya yakin musik rock gak ada matinya. Itu kenapa kita tetap dijalur metal. Hanya saja konsepnya sedikit modern," tandasnya. Jul

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU