Para anak buah kapal yang diculik terdiri dari sang kapten, Arsyad Dahlan (41), La Baa (32), Riswanto Hayono (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29). Kelima nelayan itu berasal dari Indonesia yang bekerja pada perusahaan perikanan berbasis di Sandakan, Malaysia.
Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom), Komandan Hazani Ghazali, menuturkan bahwa pria bersenjata itu berada di kapal cepat atau speedboat saat mendekati para nelayan. Para penyandera dikabarkan langsung melarikan diri ke perairan Filipina sambil membawa lima sandera tersebut.
Hazani menuturkan Esscom telah berkomunikasi dengan pihak berwenang Filipina dan tengah melakukan operasi lanjutan di perairan tersebut.
Kabar penculikan kelima nelayan Indonesia ini didapat Esscom dari laporan nelayan setempat pada Jumat siang sekitar pukul 13.00 waktu lokal.
Para nelayan lokal menuturkan mereka melihat jaring ikan di lokasi penculikan tetapi tidak dapat menemukan pukat atau kru kapal di sekitar Tambisan.
Pada Jumat malam sekitar pukul 21.00, pasukan Esscom menemukan kapal pukat menuju Tambisan dan menemukan tiga kru kapal di dalamnya.
Editor : Redaksi