Ada Bakteri Baru yang Disebut Sindrom Nasi Goreng

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 01 Agu 2018 15:03 WIB

Ada Bakteri Baru yang Disebut Sindrom Nasi Goreng

SURABAYAPAGI.com - Seorang wanita asal Texas, Amerika Serikat telah melaporkan restoran buffet atau prasmanan lokal ke polisi dan meminta ganti rugi, karena ia mengklaim dirinya menderita Fried Rice Syndrome atau Sindrom Nasi Goreng setelah bersantap di restoran tersebut. Wanita bernama Germaine Mobley itu mengaku makan di restoran Asian King Buffett di Waxahachie, Texas pada tahun 2016 lalu. Ia merupakan pelanggan tetap restoran tersebut dan telah berulang kali datang ke sana. Sebelum menderita kondisi medis yang sering disebut Sindrom Nasi Goreng tadi, wanita berusia 62 tahun tersebut makan nasi goreng di restoran itu bersama temannya. Demikian menurut dokumen pengadilan. "Semuanya terasa baik-baik saja. Setelah kami makan, saya mulai merasa tidak enak saat berada di perjalanan pulang ke rumah," ucapnya dikutip oleh Daily Mail, Rabu, 1 Agustus 2018 Kondisi kesehatannya pun menurun dengan cepat setelah ia sampai di rumah. "Saya mulai muntah-muntah. Keesokan paginya saya kesulitan bernapas, lalu suami saya menelepon ambulans," ujarnya. Dokumen pengadilan menyatakan bahwa gejala-gejala tersebut disebabkan oleh mengonsumsi nasi goreng yang dicurigai telah terkontaminasi bakteri Bacillus cereus. Bacillus cereus adalah bakteri yang memproduksi racun dan umumnya terdapat pada makanan yang didiamkan terlalu lama di suhu ruang. Menurut Food and Drug Administration (FDA), bakteri itu juga umum terdapat di dalam nasi goreng. Ini lah yang kemudian membuat mereka yang terkena infeksi bakteri itu disebut menderita Sindrom Nasi Goreng. Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS mengatakan, infeksi bakteri itu cenderung berlangsung hingga 24 jam. Mobley sendiri mengklaim dirinya dirawat di ICU selama delapan hari dan dua hari di antaranya ia bahkan membutuhkan ventilator untuk membuatnya tetap bertahan hidup. Ia juga mengaku tersedak dengan muntahnya sendiri saat mengenakan masker oksigen. "Sindrom Nasi Goreng terdengar seperti lelucon, tapi itu sangat serius," kata pengacara Mobley, Kathryn Knotts. "Mereka (Asian King) tidak menjaga makanan mereka di suhu yang tepat atau membiarkannya berada di suhu ruang dalam waktu yang lama," ucapnya menambahkan. Mobley juga mengaku ia sempat tidak bisa berjalan selama satu minggu setelah keluar dari rumah sakit. Ia lantas dipaksa melakukan rehabilitasi selama tiga bulan. Ia juga mengalami komplikasi karena mengonsumsi nasi goreng di restoran tersebut. "Saya tak pernah bermimpi bisa sakit karena makan di luar rumah. Sekarang saya tidak akan makan nasi prasmanan lagi di mana pun," ujar Mobley. Pihak restoran sendiri diketahui menyangkal bahwa mereka melakukan kesalahan dalam menyimpan makanan, dan menyediakan bukti-bukti pendukungnya. "Anda mengambil risiko sakit saat makan nasi prasmanan. Anda bisa jadi korban selanjutnya," katanya menambahkan.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU