SURABAYAPAGI.com -Michael Kho, pria kelahiran Jakarta, 14 Maret yang memiliki sabuk cokelat seni beladiri Brazilian Jiu - Jitsu salah satu aktor berkebangsaan Indonesia yang ikut berperan dalam film terbaru Pemburuan serta telah memenangan penghargaan tingkat Asia sebagai Best Supporting Actor in Asian Academy Creative Awards (AAA) di tahun 2018 silam.
Di dalam film Perburuan cukup memberikan pengalaman bagi para aktor-aktornya. Apalagi film yang di sutradari oleh Richard Oh ini merupakan adaptasi dari karya tulis Pramoedya Ananta Toer.
Selain memainkan peran maksimal, tentunya para aktor juga harus memahami lebih dalam isi novel tersebut.
Pemeran Shidokan, seorang Tentara Jepang didalam Film Perburuan ini mengaku butuh persiapan yang sangat matang sebelum berperan. Selain harus memahami novel karya Pramoedya, ia juga membaca buku Encyclopedia of Indonesia in the Pacific War karya Peter Post dan buku The Rape of Nanking.
Michael Kho mengatakan, kebetulan saya suka membaca karya pram Bumi Manusia dan Perburuan.
Bagi Michael, Film Perburuhan ini cukup memberi pelajaran berarti bagi masyarakat. Setiap cerita menggambarkan betapa beratnya sebuah perjuangan untuk lepas dari penindasan para penjajah.
"Kemerdekaan itu saya rasa harganya sangat mahal. Menonton film ini mengingatkan saya kembali, bahwa merdeka itu butuh perjuangan sangat bebas walaupun hanya merdeka dalam berfikir," kata dia saat ditemui seusai pemutaran perdana film Perburuan di Surabaya Town Square, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/8/2019).
"Pertemuannya dengan Richard Oh merupakan pertemuan yang diatur oleh Tuhan. Awalnya Michael Kho datang ke Reading Room untuk membicarakan tesisnya sambil mencari - cari buku" ungkapnya.
"Setibanya disana, Richard Oh memberikan kontak casting director dan langsung meminta Michael Kho untuk audisi film yang sedang digarapnya yaitu Perburuan. Mengaku terkejut, Michael Kho akhirnya menghubungi casting directornya dan melakukan proses audisi menjadi Shidokan, dan ternyata dia lolos" lanjutnya.
Sutradara Film Perburuan, Richard Oh , menjelaskan, karya perburuan adalah sebuah kolaborasi dengan banyak orang. Pihaknya bekerja dengan sepenih hati, dengan dedikasi yang sangat tinggi untuk karya seorang Pramoedya Ananta Toer.
"Kami ingin setelah ini, selain menonton filmnya, temen-teman yang lainnya akan terpicu untuk membaca juga karya-karyanya," kata dia.
