Alami Kekeringan Paling Parah, Sumber Air di Desa Marmoyo Jombang Mengering

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 07 Okt 2019 17:14 WIB

Alami Kekeringan Paling Parah, Sumber Air di Desa Marmoyo Jombang Mengering

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan, terjadi di Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh Jombang, Jawa Timur. Dan pada tahun ini tergolong paling parah. Sekretaris Desa (Sekdes) Marmoyo, Sumandi mengatakan, Desa Marmoyo merupakan wilayah langganan yang mengalami kekeringan. Namun, untuk tahun 2019 ini merupakan kekeringan yang terparah. "Sehingga penduduk setempat kesulitan mencari air bersih. Iya tahunan pak, tiap tahun ya gini, kekeringan. Dan ini parah-parahnya pak, katanya, Senin (7/10/2019). Sumandi mengungkapkan, bahwa sumber air yang ada di desa saat ini sudah ikut kering. Sudah habis semua, karena ini kemarau yang sangat panjang pak, ungkapnya. Untuk mengatasi momok kekeringan di desanya, Sumandi menjelaskan, jika saat ini warga sudah sedikit agak lega karena ada pengeboran sumur air bersih untuk mengatasi kekeringan tersebut. Namun program pemerintah Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) itu, belum bisa dimanfaatkan secara maksimal, karena pengerjaannya belum selesai. Ini tertolong dengan Pamsimas, sumber airnya sudah keluar dan besar sekali. Sudah dibor dan sudah ketemu sumbernya, tapi pengerjaannya belum selesai, jelasnya. Sementara dimanfaatkan dengan menggunakan diesel kecil untuk dialirkan ke desa. "Tapi hanya beberapa RT, karena diesel kecil. Dan sumber air ini belum bisa dimanfaatkan untuk warga desa, tandasnya. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan air, warga desa juga mendapatkan bantuan air bersih dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Ya banyak bantuan. Tapi kebanyakan ya dari ormas-ormas. Termasuk memanfaatkan sendang. Dan air untuk minum ya beli, paparnya. Sedangkan droping air bersih dari Pemkab Jombang, Sumandi mengaku jika BPBD hanya melakukan tiga hari sekali, dan hal itu belum bisa mencukupi kebutuhan air warga. "Sekarang kekeringan meluas satu kecamatan. Jadi gak Marmoyo melulu, jadi dibagi. Dan 5000 liter itu untuk dua dusun, yakni Marmoyo dan Randurejo, untuk 1198 warga. Itu kalau dihitung cukup gak cukup kita yang menyesuaikan, tegasnya. Sementara, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Gunadi menjelaskan, untuk krisis air bersih di Marmoyo, pihak BPBD sebatas melakukan droping air bersih. Droping air ini kita lakukan dua hari sekali, jelasnya. **foto** Menurut Gunadi, droping air bersih di Desa Marmoyo memang sengaja dilakukan dua hari sekali, mengingat warga yang alami kekeringan juga sudah mendapatkan droping air bersih dari ormas. Dua hari sekali khusus dari BPBD 5000 liter. Sedangkan yang lain dari LPBINU, Muhammadiyah, dan juga dari organisasi Siddiqiyah, paparnya. Sesuai data BPBD, kondisi kekeringan di Jombang saat ini meluas. "Namun untuk sementara ini dua kecamatan, yakni Kecamatan Kabuh dan Plandaan, pungkasnya.(suf)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU