Home / Peristiwa : Teka-teki siswa SMP bunuh diri

Alasan Siswa SMP Ceburkan Diri ke Sungai Brantas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 10 Jan 2018 20:40 WIB

Alasan Siswa SMP Ceburkan Diri ke Sungai Brantas

SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Aryang Winuji (16) siswa kelas 8 SMP Negeri 3 Srengat yang nekat ceburkan diri di Sungai Brantas dengan cara terjun dari Jembatan Kereta Api di Desa Selokajang Kec. Srengat Kab.Blitar membuat warga menjadi gempar. Setelah terjadinya peristiwa itu, Tim SAR dan Petugas Polres Blitar terus mencari keberadaan mayat korban. Sayangnya hingga detik ini mayat korban belum berhasil ditemukan. "Setelah kita menerima laporan, kita langsung koordinasi dengan Unit SAR dan Polres Blitar Kota untuk segera melakukan pencarian korban di sekitar jatuhnya korban, dan seterusnya di lakukan penyebaran pencarian di sepanjang alur sungai Brantas, terang Kompol Putut. Berdasarkan keterangan Supri Asmoro, salah satu pengajar di SMP Negeri 3 Srengat. Sebelum kejadian, korban diketahui sedang kepergok merokok dengan teman-temannya. Karena hal tersebut pihak sekolah memberikan peringatan. "Kita peringatkan akan memanggil orang tuanya, setelah itu sekolah menyuruh masuk kelasnya masing masing," papar Asmoro. Namun ternyata korban tidak masuk kelas dan berdasarkan laporan murid yang lain jika Aryang diketahui menuju ke jembatan Nguri. Melihat Aryang di atas jembatan dengan ketinggian 20 meter dari Sungai Brantas, Asmoro sempat memanggil Aryang agar kembali ke sekolah. Tetapi karena korban berada di tempat tersebut, yang juga merupakan jembatan Kereta Api sehingga Asmoro tidak berani mendekat. "Saya nggak berani mendekat, karena khawatir kereta api lewat. Ia sempat menolah saat saya panggil. Sementara warga di bawah jembatan meminta Aryang segera turun, tutur Supri Asmoro kembali. Asmoro sempat menghubungi kerabat korban, namun rupanya kehadiran kerabatnya justru membuat Aryang takut dan dengan cepat langsung melepas baju seragam, kemudian terjun ke sungai. Sebagai bentuk rasa duka atas kepergiannya, pihak sekolah melakukan doa bersama agar jasad korban bisa segera ditemukan. "Kita akan melakukan doa bersama untuk Aryang, setiap pelajaran di mulai, tutur Siswantoro (16) teman satu kelas Aryang. les

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU