Alat Swab Patah di Hidung, Bocah Arab Saudi Meninggal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 15 Jul 2020 16:22 WIB

Alat Swab Patah di Hidung, Bocah Arab Saudi Meninggal

i

Ilustrasi alat swab Covid-19. SP/ Antara Foto

SURABAYAPAGI.com, Arab Saudi - Bocah Arab Saudi meninggal setelah alat yang digunakan untuk tes swab virus corona patah di dalam hidung. Sabaq News melaporkan anak laki-laki itu meninggal di Rumah Sakit Umum Shaqra.

Anak tersebut dibawa ke rumah sakit karena mengalami demam tinggi. Pihak rumah sakit lantas menguji bocah itu dengan tes swab untuk mengetahui apakah dia terpapar Covid-19 atau tidak.

Baca Juga: KPPS di Jatim Meninggal Dunia Bertambah Jadi 30 Orang, KPU Jatim: Ahli Waris Dapat Santunan

Ketika menjalani pemeriksaan, alat yang digunakan patah di dalam hidung, sehingga dokter menggunakan anestesi umum untuk memperoleh hasil swab dari tenggorokan.

Namun bocah tersebut dibiarkan tanpa tindak lanjut setelahnya hingga kehilangan kesadaran karena sumbatan pada saluran pernapasan. Dia kemudian dinyatakan meninggal.

Abdullah Al Joufan, ayah dari anak itu mengaku sejak awal menolak prosedur anestesi umum untuk anaknya. Tetapi dokter bersikeras, dan menyatakan setelah tindakan sang anak akan ditangani oleh dokter spesialis anak, tetapi staf menyatakan spesialis sedang cuti.

Baca Juga: KPU Jatim Catat 13 KPPS, 2 Linmas, dan 1 Sekretariat PPS Meninggal Dunia

Seperti dikutip dari Gulfnews, Selasa (14/7) Abdullah sempat meminta agar sang anak dipindahkan ke rumah sakit khusus di Riyadh karena kondisinya terus memburuk.

Meskipun disetujui, namun ambulans datang terlambat. Ambulans tiba setelah anaknya dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Gegara Minum Kopi Buatan Ayah, Remaja di Pacitan Meninggal Dunia

Sang ayah kemudian menyerahkan dua laporan penyelidikan dan penanganan yang salah atas situasi tersebut. Dia mendesak Menteri Kesehatan segera membentuk komite investigasi.

Dia juga mendapat panggilan telepon dari Menteri Tawfiq Al Rabiah yang menyampaikan belasungkawa atas kematian putranya, juga dari Direktur Urusan Kesehatan di Riyadh Hassan Al Shahrani. Mereka berjanji untuk menindaklanjuti kasus ini.  dsy9

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU