Aman, Reformasi Basket China Masih Punya Jalan Panjang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 28 Nov 2019 13:50 WIB

Aman, Reformasi Basket China Masih Punya Jalan Panjang

SURABAYAPAGI.COM, Beijing Datang sebagai kepala pelatih timnas basket putra China, Du Feng mengatakan bahwa olahraga China harus di reformasi dan untuk mereformasi, china tidak usah risau, pasalnya, China masih memiliki jalan yang Panjang untuk itu. Hal tersebut diungkapkan karena melihat statisticnya, china gagal lolos langsung ke Olimpiade tahun depan di Tokyo setelah penampilan mengecewakan di Piala Dunia FIBA 2019. Meskipun menjadi tuan rumah turnamen, China hanya peringkat 24 dari 32 tim dengan dua kemenangan dan tiga kekalahan. "Tim sedang mengalami masa yang sangat sulit. Para pemain dan penggemar bola basket kami dapat melihat jarak antara kami dan tim-tim terkemuka melalui Piala Dunia yang diadakan di rumah. Menutup celah itu harus menjadi prioritas No. 1 kami," kata Du. Sebagai informasi, Asosiasi Bola Basket Tiongkok mengumumkan Du sebagai pelatih kepala tim nasional yang baru pada 31 Oktober 2019 lalu. Dibandingkan dengan pelatih asing, Du, yang melatih Guangdong Southern Tigers untuk menuju gelar CBA pada 2019, mengatakan ia yakin seorang pelatih Tiongkok akan memiliki keuntungan dalam memahami mentalitas pemain Tiongkok. Tugas pertama untuk tim Du adalah pertandingan kualifikasi Olimpiade FIBA pada Juni tahun depan, yang disebut Du sebagai "Mission Impossible". "Setelah akhir liga CBA tahun depan, periode pelatihan untuk tim nasional akan sangat singkat. Ini jauh lebih sulit daripada Piala Dunia," kata Du. Cina tidak pernah melewatkan kualifikasi untuk Olimpiade sejak 1984. Namun, mengingat sulitnya kualifikasi Olimpiade, ada kekhawatiran bahwa tim nasional mungkin tidak tampil baik di pertandingan mendatang. Du mendesak para penggemar untuk lebih sabar dengan tim. "Bola basket Cina perlu melanjutkan reformasi dan masih harus menempuh jalan panjang," kata pria 38 tahun itu. "Proyek ini mungkin membutuhkan generasi upaya, dan lebih banyak pemahaman dan toleransi dari semua lapisan masyarakat."

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU