APVI Jatim Siap Lakukan Gerakan Edukasi Terkait Vape

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 25 Nov 2019 08:56 WIB

APVI Jatim Siap Lakukan Gerakan Edukasi Terkait Vape

Surabaya, SURABAYAPAGI.com -Para vaporizer mengalami kontroversi mengenai kehadiran vape atau rokok elektrik yang dianggap berbahaya bagi kesehatan, Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Jawa Timur, mengharapkan regulasi yang jelas. Agung Subroto, Humas APVI Jatim, mengatakan industri tembakau alternatif itu memiliki potensi pertumbuhan yang besar, bahkan dalam laporan Bea Cukai sendiri, pihaknya sudah menyumbangkan sebesar Rp700 miliar sejak awal cukai berlaku. "APVI ingin melakukan gerakan yang mengedukasi terkait vape. Sehingga akan ada regulasi yang menaungi produsen maupun konsumen vape," lanjutnya. Sejak diresmikan aturan-anturan seperti dikenakan tarif cukai sebesar 57 persen. Bahkan peluang ekspor vape diyakini sangat besar, sehingga otomatis bisa menambah devisa negara. **foto** "Citarasa para produsen lokal mampu menembus selera citarasa penikmat vape di mancanegara," ujarnya. Berdasarkan dari hasil rontgen, Dr Arifandi Sanjaya, mengungkapkan, rokok elektrik dapat memberikan dampak kesehatan yang lebih baik bagi perokok tembakau. "Dari ratusan hasil rontgen, ada perubahan flek pada paru-paru vaporizer yang dulunya menggunakan rokok tembakau, Kalau mau membandingkan hasil rontgen vaporizer yang dulunya merokok tembakau, pastinya flek di dadanya berkurang" kata Arifandi saat di jumpai di sela-sela Vape Movement Jatim, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (24/11/2019). "Mengunaan vape merupakan alternatif pengganti rokok tembakau sangat efektif. Namun harus dilakukan kajian terlebih dahulu apakah vape tersebut layak dikonsumsi atau tidaknya. Bagaimanapun semua bahan yang dibuat manusia tidak ada jaminan semuanya sehat" tutupnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU