Arab Saudi Sebut Pembunuhan Khashoggi Direncanakan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 26 Okt 2018 10:28 WIB

Arab Saudi Sebut Pembunuhan Khashoggi Direncanakan

SURABAYAPAGI.com - Jaksa penuntut umum Arab Saudi mengatakan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi sudah direncanakan. Pernyataan ini bertolak belakang dengan pernyataan Arab Saudi sebelumnya yang mengatakan pembunuhan di kantor konsulat mereka di Istanbul, Turki tersebut dilakukan tidak sengaja. Kematian penulis kolom Washington Post dan kritikus kepala pemerintahan Arab Saudi Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salam telah memicu kemarahan masyarakat internasional. Kasus ini telah menjadi krisis bagi salah satu eksportir minyak terbesar di dunia dan sekutu negara-negara barat di Timur Tengah tersebut. Pada Kamis (26/10) waktu setempat, stasiun televisi Arab Saudi mengutip jaksa penuntut umum yang mengatakan pembunuhan ini sudah direncanakan. Jaksa tersebut telah menginterogasi para pelaku berdasarkan informasi yang diberikan oleh tim khusus menginvestigasi kasus ini. "Informasi dari pihak Turki menegaskan bahwa para tersangka dalam kasus Khashoggi telah merencanakan kejahatan mereka," kata pernyataan yang disiarkan oleh TV Arab Saudi tersebut, Jumat (26/10). Pernyataan ini datang setelah Direktur CIA Gina Haspel mendengar rekaman suara pembunuhan tersebut saat ia datang ke Turki pada pekan ini. Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan Haspel telah melaporkan hasil kunjungannya tersebut kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kementerian Luar Negeri AS mengatakan menteri mereka Mike Pompeo ikut dalam pertemuan tersebut. Para penyidik Turki mencari petunjuk yang mungkin ada terkait pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di parkir basement, di konsulat Istanbul, Selasa (23/10). Sebelumnya Arab Saudi membantah semua tuduhan keterlibatan mereka atas menghilangnya Khashoggi setelah ia masuk ke kantor konsulat mereka pada 2 Oktober lalu. Lalu mereka mengubah pernyataan mereka dengan mengatakan Khashoggi telah tewas karena kecelakaan interogasi. Pemerintah Turki mencurigai agen-agen rahasia Arab Saudi membunuh Khashoggi di dalam kantor konsulat mereka. Media Turki melaporkan pemerintah mereka telah memiliki bukti rekaman suara pembunuhan laki-laki berusia 59 tahun tersebut. Media propemerintah Turki, Yeni Safakmenulis laporan Khashoggi mengalami penyiksaan yang menyakitkan. Direktur CIA Gina Haspel telah mendengar rekaman suara tersebut pekan ini. Belum diketahui apa yang berhasil ia dengar dalam rekaman tersebut. Sampai saat ini CIA dan badan intelijen Turki menolak berkomentar. "Kami telah berbagai kepada mereka yang sedang mencari informasi tambahan untuk beberapa informasi yang sudah ada dan jaksa mengizinkan kami untuk membaginya," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Arab Saudi kerap kali mengganti alasan kematian Khashoggi. Mereka mengatakan Khashoggi tewas dalam perkelahian di dalam kantor konsulat lalu berganti Khashoggi tewas karena dicekik. "AWalnya ada perdebatan, mereka saling menghina satusama lain lalu ketegangan semakin meningkat (orang-orang Arab Saudi mengatakan) mari beri dia pelajaran," kata salah satu sumber dari Eropa yang telah mendengarkan rekaman suara tesebut. Sejauh ini Kerajaan Arab Saudi telah menangkap 18 tersangka dan memecat lima orang pejabat yang dianggap terlibat dalam kasus ini. Beberapa diantara mereka masuk dalam 15 orang yang dituduh anggota tim yang memang datang ke Istanbul untuk membunuh Khashoggi. Raja dan Putra Mahkota Saudi bertemu dengan keluarga Khashoggi Kepolisian Turki telah menginvestigasi sample air di dalam kantor konsulat. Sebelumnya Arab Saudi melarang pihak berwenang Turki memasuki kantor konsulat mereka. Raja Salman, yang telah menyerahkan urusan harian pemerintahan kepada Pangeran Mohammed bin Salman, memerintahkan restrukturisasi badan intelijen Arab Saudi. Kantor berita Arab Saudi SPA mengataka Pangeran Mohammed bin Salman telah melakukan pertemuan pertama dengan dewan komite untuk melakukan rekstrukturisasi. Di konferensi bisnis Future Invesment Initiavite, Pangeran Mohammed berjanji akan membawa pembunuh Khashoggi ke pengadilan. Putra tertua Khashoggi, yakni Salah dan keluarganya telah tiba di Washington. Salah Khashoggi memiliki dwi kewarganegaraan, AS dan Arab Saudi. Kabarnya selama satu tahun terakhir ia dilarang berpergian. Pada pekan ini ia dan beberapa anggota keluarga Khashoggi lainnya telah bertemu dengan Raja Salman dan Pangeran Mohammed di al Yamama. Mereka menerima ucapan belasungkawa di sana. Dalam foto yang diambil di pertemuan tersebut Salah menyalami Pangeran Mohammed dengan dingin. Puluhan orang berdiri di depan kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki meminta keadilan atas pembunuhan Khashoggi. Beberapa orang membawa poster foto wajah jurnalis senior tersebut dengan tulisan Teman Khashoggi. Salah satu diantara demonstran tersebut mencat tangannya dengan warna merah dan memakai topeng wajah Pangeran Mohammed.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU