SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Lama tidak terdengar kabar, ternyata artis cantik Irma Rachim kini tengah membintangi FTV peran almarhum Suzanna, bintang horor tahun 1990-an. Irma Rachim pun harus menjalani ritual sebelum syuting, bahkan ia pun harus memakan bunga melati, tak bedanya almarhum Suzanna semasa hidup.
Ditemui disela-sela syuting FTV bertajuk 'Warisan Suzanna' garapan sutradara Toma Margent, wanita berkulit putih mengaku senang bisa memerankan tokoh fenomenal bintang horor tahun 1990-an, Suzanna. Sebelum syuting, Irma Rachim pun harus menjalani ritual.
"Buat saya, menyenangkan. Saya nggak mau tanggung-tanggung memerankan karakter bunda Suzanna.Tapi, saat menjalani ritual, bulu kuduk saya merinding. Perasaan ada makhluk halus di sekitar saya," ucap wanita penggemar beragam warna ini, Rabu (7/2/2018) di Cibubur, Jawa Barat.
Selain itu, Irma Rachim pun wajib memakan bunga melati, layaknya almarhum Suzanna semasa hidup saat menjalani beragam film horornya, semisal film Sundel Bolong. Karena sering dilakukan pengambilan ulang saat syuting, Irma pun akhirnya harus berulang kali memakan bunga melati.
"Wah, banyak banget makan bunga melatinya. Saya nggak bayangin bagaimana rasa bunga melati itu. Yang penting saya bisa tampil alami. Dan saat syuting, saya merasa ditemani makhluk halus. Bikin bulu kuduk merinding," terangnya, menceritakan proses perjalanan syuting FTV terbarunya.
Lebih lanjut urai finalis golden memories Indosiar kedua ini, dirinya tidak hanya memakan bunga melati, tapi juga wajib syuting dengan ular. Padahal, makhluk melata itu paling ditakutinya.
"Saya salut dengan bunda almarhum Suzanna. Karena, memerankan tokoh horor itu, nggak gampang. Selain karakter seram harus kentara, akting harus alami, yah, harus berani segalanya, semisal pegang ular. Apalagi perempuan," urainya.
Lalu apa sih yang membuat Irma Rachim dipercaya memerankan tokoh Suzanna, bintang horor tahun 1990an ini?
"Katanya wajah saya agak mirif-mirif. Tapi, saya sendiri nggak tahu kalau wajah saya mirif bunda Suzanna," tutupnya. ds
Editor : Mariana Setiawati
