AS : Cina Enggan Ubah Praktik Dagang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Nov 2018 10:53 WIB

AS : Cina Enggan Ubah Praktik Dagang

SURABAYAPAGI.com, Washington - Administrasi Trump menyatakan, Cina telah gagal mengubah praktik perdagangan yang tidak adil terhadap Amerika Serikat (AS). Hal ini dapat menambah ketegangan menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping pada akhir bulan ini. Adapun temuan tersebut diterbitkan dalam pembaruan penyelidikan Section 301 dari Perwakilan Perdagangan AS, terhadap kebijakaan kekayaan intelektual dan transfer teknogi Cina. Hal tersebut memicu adanya tarif AS terhadap produk Cina yang awalnya sebesar 50 miliar dolar AS, melambung menjadi 250 miliar dolar AS. "Kami menyelesaikan pembaruan ini sebagai bagian dari upaya pengawasan dan penegakan administrasi yang diperkuat," ujar Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer dilansir Reuters, Rabu (21/11). Lighthizer mengatakan, pembaruan tersebut menunjukkan bahwa Cina tidak mengubah praktik dagangnya yang dinilai tidak adil sehingga dapat mendistorsi pasar. Hal ini yang menjadi subjek laporan dalam penyelidikan pada Maret 2018. Dalam pembaruan tersebut, Perwakilan Perdagangan AS menyatakan telah menemukan bahwa Cina tidak menanggapi secara konstruktif terhadap Section 301. Selain itu, Cina juga gagal mengambil tindakan substantif untuk mengatasi masalah perdagangan dengan AS. Lighthizer menambahkan, Cina telah menjelaskan tidak akan mengubah kebijakannya sebagai tanggapan atas pembaruan penyelidikan. "Pemerintah Cina tetap memberlakukan pembatasan investasi asing untuk meminta atau menekan transfer teknologi dari perusahaan AS ke entitas Cina," kata Lighthizer. Laporan pembaruan penyelidikan tersebut muncul ketika administrasi Trump dan para pejabat tinggi Cina sedang mendiskusikan kemungkinan jalan keluar dari perang dagang. Kedua belah pihak juga membahas tentang rincian rencana pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires pada akhir bulan ini.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU