AS Ancam Tarif bagi USD200 Miliar Produk China

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 12 Jul 2018 09:57 WIB

AS Ancam Tarif bagi USD200 Miliar Produk China

SURABAYAPAGI.com, Washington DC - Kedua belah pihak mempertimbangkan tambahan pengenaan tarif atas barang-barang senilai USD16 miliar sehingga total barang yang terkena tarif dari kedua sisi mencapai USD50 miliar. Taruhan dalam perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin tinggi setelah Pemerintahan Trump mengancam untuk menambah daftar barang asal China yang akan dikenai tarif impor. Dalam ancaman terbarunya, AS mempertimbangkan untuk mengenakan tarif sebesar 10% bagi sejumlah produk impor asal China, termasuk barang-barang konsumsi, senilai USD200 miliar. Terkejut atas ancaman tersebut, Kementerian Perdagangan China menyatakan akan mengadukan persoalan tersebut ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Beijing menegaskan bahwa aksi AS tersebut sama sekali tak bisa diterima. Tak hanya itu, Beijing juga menyatakan siap membalas aksi Washington dengan langkah-langkah kualitatif. Pernyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran pada para investor AS yang memiliki bisnis di China. Aksi balasan tersebut dinilai bisa datang dalam beragam bentuk, mulai dari ditingkatkannya pengawasan oleh otoritas China, dihambatnya persetujuan investasi, hingga aksi boikot oleh konsumen. Diketahui, pihak berwenang AS mengeluarkan daftar berisi ribuan barang-barang impor asal China yang bakal dikenai tarif oleh Pemerintahan Trump. Barang-barang tersebut antara lain produk makanan, tembakau, bahan kimia, batu bara, baja dan alumunium. Kemudian, barang-barang konsumsi seperti ban mobil, furnitur, produk kayu, koper dan tas, makanan kucing, sarung baseball, karpet, pintu, sepeda, peralatan ski, tas golf, kertas toilet serta produk kecantikan. "Selama lebih dari setahun Pemerintahan Trump dengan sabar telah mendesak China untuk menghentikan praktik perdagangannya yang tidak adil, membuka pasarnya, serta menjalankan kompetisi pasar yang baik," ungkap Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer saat mengumumkan tarif yang diusulkan, seperti dilansir Reuters, Rabu (11/7/2018). Namun, kata dia, bukannya menanggapi permintaan tersebut, China memilih untuk melakukan aksi balasan dengan mengenakan tarif bagi produk-produk AS yang masuk ke negara tersebut. "Sama sekali tidak ada pembenaran untuk aksi tersebut," tandasnya. Pekan lalu, Washington mengenakan tarif 25% atas barang impor asal China senilai USD34 miliar. Beijing pun membalas dengan aksi serupa dengan nilai yang sama atas barang-barang yang diimpor dari AS. jr

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU