AS Desak Iran Stop Blokir Media Sosial

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 03 Jan 2018 23:23 WIB

AS Desak Iran Stop Blokir Media Sosial

Wakil Menteri Luar Negeri AS Steve Goldstein meminta pemerintah Teheran untuk membuka situs yang diblokir, termasuk Instagram dan Telegram, yang digunakan oleh lebih dari setengah dari 80 juta warga Iran. WASHINGTON DC, John Robbinson. Pemerintah Amerika Serikat mendesak pemerintah Iran untuk berhenti memblokir situs media sosial seiring dengan pecahnya gelombang demonstrasi di negara tersebut. Beberapa media sosial yang diblokir rezim Iran adalah Instagram dan Telegram. Mereka (situs-situs media sosial) adalah jalan sah untuk komunikasi, kata Goldstein. Orang-orang di Iran harus bisa mengakses situs-situs itu, katanya lagi. Menurut Goldstein, orang-orang Iran bisa menggunakan virtual private networks (VPN), yang mengenkripsi lalu lintas komunikasi di media sosial untuk mengatasi langkah pemblokiran oleh pemerintah. AS, lanjut dia, akan terus berkomunikasi dengan warga Iran di melalui akun Facebook dan Twitter. Kedua situs media sosial tersebut juga sebelumnya diblokir rezim Iran, namun banyak warga masih mengaksesnya melalui VPN. Kami ingin mendorong para pemrotes untuk terus berjuang demi apa yang benar dan untuk membuka Iran, kata Goldstein, seperti dikutip New York Post. Pemerintah Iran telah lama menggunakan berbagai taktik untuk menyensor Internet di negara itu, termasuk penyedia layanan Internet yang dilibatkan untuk menyaring konten. Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei angkat bicara soal gelombang demonstrasi anti-pemerintah di negaranya. Menurutnya, musuh Teheran menggunakan uang dan senjata untuk melemahkan pemerintah Iran, termasuk melalui demonstrasi yang meluas. Demo di berbagai wilayah Iran sudah berlangsung dalam sepekan terakhir. Demo untuk menentang kenaikan harga pangan dan pengangguran itu telah memakan korban jiwa sekitar 20 orang. Sebagaimana perkembangan akhir-akhir ini (di negara ini), musuh telah bersatu untuk menciptakan masalah bagi sistem Islam dengan menggunakan berbagai cara termasuk uang, senjata, politik dan keamanan, kata Khamenei pada hari Selasa, yang dikutip dari kantor berita negara IRNA. Kendati demikian, Khamenei tidak menyebut secara spesifik musuh-musuh Iran yang dia maksud. Musuh selalu menanti-nanti untuk menemukan kesempatan guna memberikan pukulan kepada bangsa Iran, ujarnya. Pejabat Iran lainnya juga menuduh bahwa demonstrasi anti-pemerintah yang beberapa di antaranya menargetkan Ayatollah Khamenei dan berubah menjadi aksi kekerasan telah di provokasi dari luar. Presiden Iran Hassan Rouhani menuduh Arab Saudi memainkan peran dalam gelombang demonstrasi anti-pemerintah. Mereka (orang-orang Saudi) secara terang-terangan mengatakan bahwa kita akan menciptakan masalah di Teheran, kata Rouhani di hadapan anggota parlemen. Pada hari Selasa, Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, juga menuduh Arab Saudi mengipasi kerusuhan rakyat melalui media sosial. Menurut kepala keamanan, sekitar 27 persen hashtag yang telah dibuat milik orang Saudi, hashtag tentang situasi di Iran telah diluncurkan dari AS, Inggris dan Arab Saudi, katanya. Tentu saja, Saudi akan mendapat tanggapan yang tepat dari Iran dan mereka tidak akan mengerti asal usul tanggapan ini. Keluarga Saudi yang berkuasa sangat menyadari bahaya tanggapan kita, kata Shamkhani. 06

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU