AS-Korsel Gelar Latihan Perang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 03 Feb 2018 01:51 WIB

AS-Korsel Gelar Latihan Perang

Peringatan yang disampaikan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho melalui surat yang ditujukan kepada PBB. Pyongyang belum menguji tembak peluru kendali (rudal) lagi sejak akhir November 2017. Sebaliknya, memilih mengadakan dialog dengan Korsel pada bulan Januari. SEOUL, Kim Gyo Yul. Rezim Kim Jong-un menyatakan, Korea Utara (Korut) tak akan duduk diam melihat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Kosel) melakukan latihan perang gabungan usai Olimpiade Musim Dingin. Dialog atau perundingan langka itu merupakan yang pertama kali dalam dua tahun terakhir di tengah ketegangan yang terus meningkat di semenanjung Korea. Kapan pun latihan militer gabungan terjadi, perdamaian dan keamanan semenanjung Korea terancam dengan serius, bunyi surat dari Menlu Korut yang dilansir Reuters. Ketidakpercayaan dan konfrontasi antar-Korea sampai di puncak, sehingga menciptakan kesulitan dan hambatan yang besar menjelang dialog yang sulit, lanjut surat Menlu Ri. Kami juga akan berupaya memperbaiki hubungan antar-Korea di masa depan, tapi tidak pernah duduk diam berkenaan dengan tindakan jahat untuk melemparkan selimut basah atas usaha kami, imbuh surat tersebut. Amerika Serikat dan Korea Selatan telah sepakat untuk menghentikan latihan militer gabungan awal tahun ini sampai setelah Korea Selatan mengadakan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, yang dimulai minggu depan. Joseph Yun, utusan khusus AS untuk Korut mengatakan pada hari Kamis bahwa semua opsi tetap ada di atas meja untuk menyelesaikan krisis mengenai program rudal nuklir Korea Utara. Namun dia menganggap administrasi Trump tidak memicu tindakan militer. Dalam surat tersebut, Korut juga mengatakan bahwa AS menyesatkan opini publik dengan mengklaim tindakan kerasnya telah memaksa perundingan antar-Korea. Fakta bahwa titik balik dramatis telah dibuat untuk perdamaian dan stabilitas, rekonsiliasi dan kerja sama nasional, dan penyatuan kembali di semenanjung Korea di mana bahaya perang yang tersentuh pergi berkat cinta mulia bangsa dengan yang mulia Kamerad Kim Jong-un, sambung surat Menlu Ri. Namun, pihak berwenang AS menyesatkan opini publik seolah-olah dialog antar-Korea adalah hasil dari sanksi dan tekanan terberat yang dikenakan pada negara kami. Perundingan antara kedua Korea tersebut menyusul kebuntuan sepanjang tahun antara Korut dan AS di mana kedua negara saling bertukar ancaman serangan nuklir. 05

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU