SURABAYAPAGI.com - Menikmati beras premium hasil program hulu hilir dengan harga yang lebih murah menjadi kebanggaan bagi Pemprov Jatim. Apalagi jika ketersediaan beras ini cukup melimpah. Program ini sekaligus terobosan kebijakan yang sangat pro kepada kaum petani. Melalui intruksi gubernur, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lingkungan Pemprov Jatim diwajibkan membeli beras produksi gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang ada di Jatim.
Koordinator Program Hulu Hilir Aris Mukiyono mengatakan, produksi beras yang diproduksi Gapoktan yang ada di Jatim sangat melimpah. Namun masih terkendala pasar karena produksi tergolong beras premium sehingga keuntungannya akan sedikit kalau harus dijual ke Dolog.
"Kalau dijual ke dolog preminya hanya 20 persen sebab patokan harga dolong hanya untuk beras kelas medium. Makanya kita serap tapi dengan harga masih di bawah pasar sedikit sehingga masih menguntungkan petani dibanding dijual ke dolog, ujarnya pada Surabaya Pagi, kemarin.
Dalam program ini Pemprov menggandeng BUMD nya Jatim Graha Utama (JGU). BUMD ini mempunyai anak perusahaan Puspa Agro dengan core business pasar.
Ditambahkannya agar beras dari petani itu bisa terserap dengan baik, gubernur membuat intruksi yang mulai berlaku bulan Oktober 2018. "Setiap ASN gajinya akan langsung dipotong untuk beli beras10 kg dan nantinya bisa diambil ke koperasi pegawai atau langsung diantar ke rumah masing-masing. Dengan program ini setiap bulan bisa menyerap beras petani gapoktan sebanyak 400 ton, tandasnya.arf
