Asteroid 2018 UA Nyaris Dekati Bumi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 24 Okt 2018 13:04 WIB

Asteroid 2018 UA Nyaris Dekati Bumi

SURABAYAPAGI.com - Benda luar angkasa diketahui sedang mengorbit dekat dengan Bumi. Benda itu adalah asteroid 2018 UA. Jaraknya hanya 9.544 mil di atas permukaan planet kita pada Jumat lalu, yang mana ini merupakan jarak yang terdekat. Bahkan jauh lebih dekat daripada jarak ke bulan, dan setara dengan dua kali satelit buatan manusia yang paling besar di orbit. Menurut catatan NASA, sejak tahun 1900, hanya ada tiga asteroid yang mendekati Bumi. Dikutip melalui laman DailyStar, Rabu, 24 Oktober 2018, asteroid ini berukuran hingga 20 kaki, kira-kira sebesar truk, dan mempunyai kecepatan 31.541 mil per jam. NASA mengatakan, sebagian besar asteroid akan hancur jika memasuki atmosfer Bumi. Mereka tidak pernah memperhitungkan asteroid yang benar-benar memengaruhi atmosfer dan menjadi meteor. Contohnya pada tahun 2013, bolide meledak di Rusia. Lalu terdapat asteroid kecil yang telah sampai ke tanah di Afrika pada Juni lalu. Asteroid kecil sangat sulit dideteksi, namun saat ini pendeteksian sudah semakin membaik. Pada bulan lalu, ada selusin batuan antariksa ditemukan meluncur di antara Bumi dan bulan, menunjukkan banyaknya kemajuan. Fisikawan yang sudah meninggal di awal tahun ini, Stephen Hawking, pernah mengatakan, alam semesta adalah tempat yang penuh kekerasan. Tabrakan asteroid adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Tabrakan besar terakhir dengan Bumi adalah sekitar 66 juta tahun yang lalu. Itu adalah untuk memusnahkan dinosaurus, dan itu akan terjadi lagi. Ini bukan fiksi ilmiah, ini dijamin oleh hukum fisika dan kemungkinan yang ada, ujarnya. Dampak asteroid terakhir diketahui meratakan sebagian besar hutan Tunguska, Siberia pada tahun 1908. Lalu terdapat asteroid yang sangat kecil, menghantam Oblast Chelyabinsk di Rusia pada tahun 2013, melukai 1.000 orang dengan pecahan kaca yang disebabkan oleh ledakan asteroid di langit. Ilmuwan melacak pergerakan asteroid, sekitar 90 persen akan menghapus manusia jika mereka menabrak Bumi. Artinya ada sejumlah besar batu-batu nakal yang bisa bertabrakan dengan planet Bumi. Astronom Patrick Michel mengatakan, jika benda ini memengaruhi Bumi, mereka dapat menyebabkan kerusakan regional di seluruh negara atau bahkan sebuah benua. Ada beberapa cara yang diusulkan untuk mengatasi asteroid. Yang pertama ialah melibatkan traktor gravitasi, yaitu kapal luar angkasa yang dirancang untuk menarik batu ke jalan baru, dengan menggunakan tarikan gravitasinya sendiri. Lalu, bisa melibatkan peledakan batu angkasa dengan semacam proyektil untuk mencoba dan mengarahkannya ke jalur baru, atau bahkan meledakkannya dengan nuklir. Namun ini bisa menjadi bumerang bagi umat manusia karena menyebabkan pecahan batu radioaktif menghujani planet ini.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU