Home / Kriminal : Selama Februari 2018, 3 Kali Kejadian

Awas, Komplotan Pencuri Mengaku PLN - PDAM, Masih Berkeliaran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 19 Feb 2018 07:31 WIB

Awas, Komplotan Pencuri Mengaku PLN - PDAM, Masih Berkeliaran

SURABAYA PAGI, Surabaya Sejak Februari 2017 tahun lalu, di Surabaya sudah beredar bahwa adanya komplotan pencuri yang mengaku sebagai petugas PLN (Pembangkit Listrik Negara) dan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Namun, setahun berselang, komplotan pencuri ini masih berkeliaran di kawasan Surabaya dan sekitarnya. Bahkan, selama Februari 2018, justru sudah ada tiga kejadian yang memakan korban. Namun, Satreskrim Polrestabes Surabaya masih belum bisa menyelesaikan pekerjaan rumah mereka yang kini, para pelaku masih belum tertangkap dan warga Surabaya. Dari catatan Surabaya Pagi, pencurian dengan modus tersebut, sudah tiga kali terjadi. Pertama, Rabu (7/2/2018), kasus pencurian menimpa Mulyono, warga Lebak Rejo Gang 3 Tambaksari. Pelaku diketahui berjumlah dua orang dan mengaku sebagai petugas PDAM yang hendak mengecek sambungan pipa. Setelah korban percaya dan lengah, pelaku beraksi dengan mengecek meteran PDAM tersebut. Namun satu pelaku lain masuk ke dalam rumah dan menggasak uang tunai 60 juta milik korban. Padahal, uang itu disembunyikan di almari kamar korban. Kedua, kasus yang serupa dan pelakunya belum terungkap hingga saat ini, terjadi pada Jumat (9/2/2018). Saat itu, pelaku menyatroni rumah Mbah Romlah (70), warga Jalan Lidah Wetan III, Surabaya. Harta berupa uang tunai dan perhiasan emas senilai 35 Juta milik Mbah Rohmah amblas. Padahal, harta ditabung selama 5 tahun dan disiapkan untuk berangkat umroh. Saat itu, pelaku berjumlah dua orang dan mengaku sebagai petugas PLN. Pelaku berpura-pura akan mengecek jaringan listrik yang trouble. Dua kasus diatas belum terungkap. Namun, kasus pencurian dengan pelaku mengaku sebagai petugas PDAM kembali terjadi. Tepatnya pada Jumat (16/2/2018) siang di sebuah rumah di Jalan Biliton nomor 82, Gubeng Surabaya. Peristiwa itu di upload di twitter oleh akun @alexander_jw858 (Johan Wiyonoo) pada hari yang sama pukul 17.25 Wib. Johan menyebut bahwa peristiwa itu terjadi pada pukul 13.15 Wib. Peristiwa itupun didengar oleh Polsek Gubeng yang kemudian langsung ke TKP. Dari hasil interogasi, pelaku berjumlah dua orang berpura-pura menjadi petugas PDAM yang hendak memperbaiki gangguan saluran. Namun setelah pelaku pergi, uang angpao milik korban lenyap. Sayang, meski sudah didatangi polisi, korban hingga kini belum melapor (membuat LP/Laporan Polisi). Warga Surabaya Resah Sederetan kasus pencurian dengan pelaku mengaku sebagai petugas PLN dan PDAM tersebut, membuat warga resah. Seperti halnya Nanda, warga Gunung Anyar Tengah Gang 6 Surabaya. Nanda mengaku was-was jika dirinya sedang bekerja diluar dan meninggalkan ibunya sendiri di rumah. Namun Nanda sudah memberikan pesan kepada ibunya jika ada orang yang mencurigakan ingin bertamu ke rumahnya, agar jangan diterima. "Cemas itu pasti. Tapi saya sudah berpesan ke keluarga, jika yang datang bukan petugas PLN atau PDAM yang biasanya, jangan diterima. Alhamdulillah sampai saat ini, rumah kami aman," papar pemuda berumur 27 tahun ini. Polrestabes Bentuk Tim Khusus Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menyebut, kasus tersebut saat ini tengah menjadi atensi utama pihaknya. Agar fokus, pihaknya bahkan sudah membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Menurutnya, saat ini tim tersebut tengah fokus untuk mengidentifikasi para pelakunya. Kendati saat ini, belum diketahui pasti, apakah rentetan kasus pencurian itu dilakukan satu kelompok atau berbeda. "Untuk kasus pencurian, khususnya yang pelakunya mengaku sebagai petugas PLN maupun PDAM, kami sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap dan menangkap pelakunya," beber AKBP Sudamiran, Minggu (18/2/2018). Untuk mencegah kejadian serupa terjadi, AKBP Sudamiran mengimbau agar warga di Surabaya, apabila ada petugas yang mengaku petugas PLN atau PDAM, harus lebih reaktif. Warga bisa lebih dulu menanyakan surat tugas petugas tersebut. Atau, warga bisa meminta pendampingan dari satpam atau kemanan kampung setempat. Dan jika curiga petugas itu abal-abal, bisa langsung telepon command center Polrestabes Surabaya melalui sambungan telepon 110. Selain tiga kasus pencurian dengan pelaku mengaku sebagai petugas PLN dan PDAM. Polrestabes Surabaya juga memiliki satu pekerjaan rumah kasus serupa, yaitu pembobolan rumah. Dimana komplotan pelaku berhasil membawa brankas di salah satu rumah di Jalan Simpang Darmo Permai Selatan Gang 17 nomor 51, Minggu (4/2/2018) lalu. Dari rumah milik Tan Shinta Dewi Tanjung (29) itu, pelaku yang diduga lebih dari dua orang tersebut, berhasil menggondol sebuah brankas yang berisi BPKB Mobil, sertifikat rumah dan perhiasan serta uang 800 ribu. Jika ditotal, kerugian diniali sebesar 30 juta. Rumah Shinta disatroni para pekaku saat dirinya dan keluarga ibadah ke gereja. Laporan: Bakrie, Editor: Raditya M. Khadaffi

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU