Awas! Muntahan Lava Semeru Mencapai 11 Km

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 01 Des 2020 22:12 WIB

Awas! Muntahan Lava Semeru Mencapai 11 Km

i

Awan panas tampak keluar dari gunung Semeru, Selasa (1/12/2020).

 

SURABAYAPAGI.COM, Lumajang - Gunung Semeru di Jawa Timur, meletus dan mengeluarkan awan panas, Selasa (1/12/2020) dini hari. Luncuran awan panas Gunung Semeru terjadi selama hampir tiga jam. Karena aktifitas gunung yang terus meningkat, warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru pun mengungsi.

Baca Juga: Januari-Maret, 6 Orang di Lumajang Meninggal Karena DBD

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Agus Triyono, meminta warga yang berada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) ekstra waspada. Terutama, kata dia, warga di desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo dan sejumlah desa di Kecamatan Candirpuro.

Ia mengatakan, muntahan material Gunung Semeru, kini telah mencapai hingga 11 kilometer membanjiri daerah aliran sungai (DAS) Besuk Kobokan, di wilayah tersebut, Selasa (1/12).

"Saya mengimbau kepada seluruh warga untuk berhati-hati, terutama yang berada di sekitar aliran DAS sungai, karena luapan atau muntahan lava sudah mencapai 11 kilometer, Besuk Kobokan, hampir full," kata Agus, saat dikonfirmasi.

Agus mengatakan setelah erupsi yang terjadi pada Selasa dini hari, sudah ada sekitar 550 warga yang mengungsi. Pihaknya pun mempersiapkan segala kebutuhan darurat warga.

"Kita siapkan logistik untuk keadaan darurat. Tenda, air minum dan perlengkapan kedaruratan," ujarnya.

Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 mdpl mengeluarkan awan panas guguran berjarak luncur hingga 2.000 meter ke arah Besuk Kobokan pada Selasa (1/12) yang termonitor pukul 01.23 WIB.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 550 warga mengungsi setelah Gunung api Semeru mengeluarkan awan panas guguran," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati.

Ia mengimbuhkan, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang berdasarkan data sementara pada Selasa (1/12/2020), pukul 09.00 WIB, pengungsian tersebar di dua titik, yaitu di pos pantau sebanyak 300 jiwa, sedangkan sisanya di Desa Supiturang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sejumlah kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, dapur umum dan masker.

Baca Juga: BPBD Probolinggo Salurkan Bantuan untuk Korban Rumah Roboh

Lokasi yang berpotensi terdampak aktivitas vulkanik yaitu Desa Supiturang, Desa Oro-oro Ombo dan Rowobaung di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro. Sejumlah desa tersebut berada Kabupaten Lumajang. Menurutnya, penanganan darurat yang dipimpin oleh BPBD Kabupaten Lumajang membuka pos pengungsian lapangan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Di samping itu, untuk menghindari abu vulkanik dan penerapan protokol kesehatan, BPBD dan dinas kesehatan membagikan 4.000 masker, sedangkan dinas sosial mempersiapkan operasional dapur umum. Pihak lain, seperti TNI, Polri dan dinas terkait, turut mendukung penanganan darurat di lapangan.

                                      

Video Hoax

Di sela keprihatinan bencana gunung Semeru, sebuah video yang memperlihatkan erupsi sebuah gunung di dekat laut dengan muntahan lava pijar dari puncak ramai di media sosial. Dalam unggahan yang beredar, disebut muntahan lava pijar itu terjadi di Gunung Semeru, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). Namun, dipastikan bahwa video tersebut hoaks.

Baca Juga: Kontainer Command Center TRC-PB Tahan Gempa Diresmikan

Usut punya usut, yang  erupsi dalam video itu adalah Gunung Sakurajima. Dan video itu sudah disebarluaskan akun-akun yang tak bertanggungjawab untuk panjat sosial (pansos).

Uniknya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah juga sempat mengungah video itu dalam akun instagram pribadinya. Unggahan Khofifah video hoax itupun akhirnya dihapus Khofifah diganti dengan video warga Lumajang yang mengungsi dengan narasi sebagai berikut:

"Dulur jika ada video viral terkait letusan Gunung Semeru memang benar sekitar pukul 03.00 dini hari tadi ada letusan dan arus lahar turun ke aliran DAS Semeru. Pengungsian darurat dan dapur umum sedang disiapkan.

Secara umum keadaan aman, material sudah tidak mengalir tetapi masih ada bau belerang. Info terus saya update dari Bupati Lumajang serta jajaran TNI dan POLRI melalui Pangdam dan Kapolda Jatim. Mohon saling menjaga jarak aman dan tetap jaga protokol kesehatan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan sebanyak 550 warga mengungsi setelah Gunung api Semeru mengeluarkan awan panas gugura, Selasa (1/12/2020). Lim/tr

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU