Bangkit dari Kerugian Besar dan Go International

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Feb 2020 22:01 WIB

Bangkit dari Kerugian Besar dan  Go International

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Ludijanto Setijo, President Director Pan Brothers, berbagi sedikit kisah yang sangat berkesan bagi dirinya, yaitu dengan menjadi direktur perusahaan saat usianya baru 26 tahun. Di hari pertama masuk kerja, saya langsung disambut dengan demo para pekerja pabrik yang ingin memiliki jaminan selama mereka bekerja. Saat itu saya tidak bisa menjanjikan mereka apa-apa, tetapi mereka bisa menghubungi saya kapan saja mereka mau, saya membagi nomor telepon saya," ujar sarjana dari Nakano School of Business. Dikutip pada laman Forbes, perusahaan garmen yang didirikan pada taun 1980 itu sudah mengalami kebangkrutan dan pendirinya berniat untuk menjual perusahaan tersebut. Namun, pada tahum 1997 datang investor baru dengan manajemen yang baru. Manajemen baru mengakuisisi perusahaan garmen itu selama krisis keuangan pada 1997, yang ternyata diakui Setijo memiliki keberkahan yang tersembunyi. Skema restrukturisasi diperlukan perusahaan untuk mengkonversi utang US$11 juta ke dalam mata uang rupiah, padahal pendapatan Pan Brothers dalam kurs dolar Amerika Serikat. Inilah yang menimbulkan keuntungan bagi perseroan, karena selama krisis, rupiah anjlok dari sebelumnya Rp2 ribu per dolar AS menjadi Rp15 ribu per dolar AS. Kini, bisnis Pan Brothers berkembang pesat dan menjadi produsen garmen dengan pejualan terbesar di Indonesia. Pan Brothers juga memiliki jejak internasional, yang melayani merek dagang, seperti Adidas, H&M, dan Uniqlo. Sejak 2010 hingga kini, pendapatan Pan Brothers terus tumbuh dengan rata-rata 10 persen. Pada 2013, pendapatan Pan Brothers US$349 juta dan ditargetkan mencapai US$1 miliar pada 2018. Pan Brothers berhasil bangkit dari keterpurukan karena dikelola oleh pihak yang sudah berpengalaman. Setijo mencontoh sang ayah, Bambang Setijo, yang telah berkecimpung di bisnis tekstil sejak 1961. Investor lainnya adalah Keris Group, yang didirikan oleh taipan Kasom Tjokrosaputro pada 1920, yang diwakili oleh cucunya, Anne Patricia Sutanto. Anne duduk di eksekutif Pan Brothers. Pemegang saham lainnya adalah Ganda Sitorus, saudara laki-laki dari miliarder Martua Sitorus, pendiri Wilmar, tetapi lebih memilih menjadi investor diam. Sampai saat ini Ludijanto Setijo memegang posisi Presiden Komisaris untuk PT Andira Agro Tbk dan Direktur Utama di PT Pan Brothers Tbk, Komisaris Utama untuk PT Hollit International, Direktur di PT Eco Smart Garment Indonesia dan Wakil Direktur Utama di PT Pancaprima Ekabrothers. Ludijanto Setijo juga berada di dewan PT Apparellindo Prima Sentosa, PT Meta Epsi Tbk dan PB Fashion BV dan Direktur di PT Eco Smart Garment Indonesia, Wakil Presiden Direktur di PT Pancaprima Ekabrothers dan Direktur di PT Trisetijo Manunggal Utama. Dalam karirnya yang lalu ia memegang posisi Direktur Keuangan untuk PT Tasindo Tassa Industries, Direktur di PT Intiras Busana Prana International dan Wakil Manajer Umum PT Herald Tristate Plastic.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU