Banjir, Puskesmas Kebonagung Pacitan Ditutup

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 17 Nov 2020 11:20 WIB

Banjir, Puskesmas Kebonagung Pacitan Ditutup

i

Petugas yang membersihkan Puskesmas Kebonagung yang terendam banjir. SP/ JN

SURABAYAPAGI.com, Pacitan - Puskesmas Kebonagung Kabupaten Pacitan ditutup dikarenakan banjir dan air yang masuk di puskesmas sudah mencapai hampir ketinggian 80 sentimeter. Selain itu banjir tersebut juga menenggelamkan sebanyak 3 desa dan jembatan juga ikut amblas, Selasa (17/11/2020).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Pacitan, Baskoro menyebutkan pelayanan kesehatan di Kecamatan Kebonagung terpaksa dipindah ke puskesmas pembantu (Pustu) atau PPos Kesehatan (Poskes) yang ada di masing-masing desa.

Baca Juga: Suara Pasangan Prabowo-Gibran Menang Telak di Pacitan

"Puskesmas Kebonagung masih berbenah. Kami dari pagi tadi masih membersihkan bekas banjir," ujarnya.

Menurutnya, banjir yang merendam membuat kerusakan pada obat-obatan serta alat kesehatan yang ada di Puskesmas Kebonagung.

"Kalau bangunan fisiknya tidak ada masalah. Cuma obat-obat sudah tidak bisa dipakai. Alat kesehatan juga sudah rusak. Total belum dihitung kerugiannya," jelasnya.

Baca Juga: Terkuak Siswi MTs di Pacitan Tewas Diracun Kopi Sianida Tetangganya Sendiri, Gegara Uang Rp 32 Juta

Baskoro kembali menambahkan, bahwa petugas dari dinas terkait dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan sudah mulai membersihkan area puaskesmas tersebut bahkan sampai menurunkan 6 tanki air untuk membersihkan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Pacitan tersebut belum mengetahui secara pasti sampai kapan Puskesmas Kebonagung ditutup dikarena banjir yang belum mulai surut. Ada usulan untuk merelokasi puskesmas.

Baca Juga: Gegara Minum Kopi Buatan Ayah, Remaja di Pacitan Meninggal Dunia

"Dana relokasi tahun pertama Rp 7 M, pembangunan puskesmas rawat jalan, lahannya di Desa Kebonagung. Tahun kedua Rp 5 M belum disetujui. Bekas bangunan nanti belum tahu untuk apa, tergantung kebijakan dari pemerintah desa," pungkasnya. dsy9

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU