Banjir Surut, Warga Lamongan Ganti Dihinggapi Gatal Sampai Flu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 18 Jan 2021 11:50 WIB

Banjir Surut, Warga Lamongan Ganti Dihinggapi Gatal Sampai Flu

i

Banjir di jalanan Lamongan mulai surut. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Seiring surutnya banjir yang terjadi di 7 kecamatan Kabupaten Lamongan, kini warga di Lamongan mulai dihinggapi berbagai penyakit. Seperti gatal, demam, batuk dan flu. Gejala tersebut dikarenakan kondisi air saat banjir yang kotor dan karena sejak banjir, banyak anak-anak sering bermain air.

Menurut keterangan salah satu warga Desa Tiwet Ani Fauziah (48), datangnya penyakit ini dialami warga Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah. Seperti gatal-gatal, demam, batuk dan flu. Masyarakat yang terkena berbagai macam penyakit umumnya melanda anak-anak.

Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Truk Tabrak Tronton

"Kalau penyakit yang dialami warga terdampak banjir gatal-gatal, flu, demam dan batuk, untuk penyakit diare masih belum ada," katanya, Senin (18/1/2021).

Selama ini, jelas dia, kebutuhan air bersih digunakan memasak dan minum membeli air galon di toko. Meski begitu, di desanya sudah berdiri posko kesehatan yang dibangun pemerintah desa.

"Untuk kebutuhan air bersih kami menggunakan air galon. Kalau ada keluhan penyakit kami juga bisa datang ke pos kesehatan," imbuhnya.

Meski banjir berangsur surut, namun aktivitas warga belum kembali normal. Warga masih mengandalkan perahu untuk dijadikan alat transportasi mengangkut barang belanjaan kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Bocah di Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

"Semoga ada peninggian jalan agar banjir datang tidak lagi terendam dan kami masih bisa beraktivitas," kata Budi, warga Desa Tiwet lainnya.

Sementara bersih-bersih eceng gondok terus dilanjutkan mulai hulu sampai hilir Sungai Bengawan Njero. Ratusan orang dari Pemda, TNI, Polri, perguruan silat hingga organisasi masyarakat kembali 'turun gunung' membersihkan eceng gondok. Alat berat berupa backhoe juga diturunkan. Ini dilakukan untuk memperlancar arus air ke Bengawan Solo.

"Kerja bakti ini akan terus dilaksanakan hingga Selasa (19/1/2021) besok dan dievaluasi," kata Kabag Prokopim Lamongan Arif Bachtiar.

Baca Juga: Kupatan Tanjung Kodok, Lestarikan Tradisi dan Promosi Wisata Lamongan

Pihaknya juga membuka pintu air Wangen dan pintu Sluis Kuro. Sebab, ketinggian Bengawan Solo kini di bawah Sungai Bengawan Njero. Dibukanya pintu air di Sluis Kuro ini, imbuh Arif, membuat pembuangan air dari Bengawan Njero saat ini jauh lebih lancar.

"Pemerintah Kabupaten Lamongan juga telah menyalurkan sebanyak 30 ton beras kepada masyarakat terdampak banjir," jelasnya. Dsy8

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU