Home / Peristiwa : Isu Reshuffle Kabinet

Banker Diisukan Kandidat Menkes Gantikan dr Terawan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 21 Des 2020 21:47 WIB

Banker Diisukan Kandidat Menkes Gantikan dr Terawan

i

Kolase Budi Gunadi Sadikin dan Menkes Terawan

Wali kota Surabaya Tri Rismaharini, Tetap Kandidat Kuat Menteri Sosial gantikan Juliari Batubara, Banker Budi Gunadi Sadikin eks Dirut Bank Mandiri Ramai jadi Kandidat Gantikan Menkes Terawan, Sandiaga Uno Kandidat Menparekraf, M. Lutfi, akan Ditempatkan sebagai Menteri Perdagangan, Tokoh Ansor Yahya Cholil Stakuf Diramaikan jadi Menteri Agama dan Wahyu Sakti Trenggono, Diusulkan menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan Gantikan Edhy Prabowo

 

Baca Juga: Sidang Perdana Sengketa Pemilu, Rabu Pon

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Jokowi, tampaknya akan benar-benar mengumumkan reshuffle kabinet di akhir tahun 2020. Ini ditandai rapat empat mata antara Jokowi- Wapres Maaruf, Senin (21/12/2020) pagi hingga siang kemarin. Salah satu tema pembicaraan rapat penting ini terkait evaluasi kinerja menteri.

"Ya kan banyak isu terkait pergantian menteri dan segala macam, saya nggak tahu, karena nggak ada penjelasan," kata juru bicara Wapres Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, Senin (21/2/2020)

Kemudian dilanjutkan pemanggilan sejumlah menteri. Pertanyaannya apakah betul ada enam kementerian yang dievaluasi? Meski ini sepenuhnya hak prerogatif presiden, sejumlah politisi koalisi parpol pendukung pasangan Jokowi-Ma’aruf, sudah bocorkan sejumlah kementerian yang akan dievalusi akhir tahun 2020. Bahkan ada pengurus Kamar Dagang Indonesia (Kadin) pusat membocorkan nama-nama menteri yang dievaluasi Jokowi. Setidaknya, dari nama-nama yang diterima Surabaya Pagi, jumlahnya ada enam.

“Ini informasi 60% ada kebenarannya,” kata pengurus Kadin pusat yang dulu dikenal dekat dengan konglomerat (Alm) Liem Sie Liong di Jakarta, Senin (21/12/2020) kemarin.

 

Dua Masalah Utama

Background reshuffle yang dikumpulkan dari wakil rakyat di DPR-RI , pengurus Kadin dan pongamat politik, ada dua masalah utama. Pertama, mengisi posisi menteri yang kosong setelah kena OTT KPK dan kedua, terkait percepatan vaksinasi dan percepatan pemulihan ekonomi.

Isu santer yang berkembang di kalangan pengusaha ada pengaruh menteri BUMN Erick Thohir, ke presiden Jokowi-Ma’-aruf. Sebagai mantan Ketua Umum pemenangan Jokowi-Ma’aruf dalam Pilpres 2019 lalu, Erick konon berkepentingan terkait distribusi vaksin impor dari China.

Makanya muncul nama Budi Gunadi Sadikin, mantan Dirut Bank Mandiri yang diramaikan disodorkan untuk ganti Menkes dr. Terawan Agus Putranto. Sementara M. Lutfi, kabarnya akan geser Agus Suparmanto, di posisi Menteri Perdagangan.

Budi Gunadi Sadikin. Saat ini menjabat direktur utama MINE ID, yang merupakan perusahaan holding pertambangan BUMN. Sebelumnya, ia merupakan direktur utama Bank Mandiri periode 2013 hingga 2016). Setelah dari Bank Mandiri ia menjabat sebagai Staff Khusus Menteri BUMN ( 2016-2017).

Praktis, Budi Bergabung dengan Bank Mandiri sebagai Direktur of Micro and Retail Banking. Ia menduduki jabatan ini selama tujuh tahun. Lalu menjadi direktur utama selama tiga tahun.

Pergantian Menkes ditengah pandemi corona, dinilai sejumlah pengusaha janggal. Mengingat Menkes Terawan, sedang tangani vaksin. Apalagi penggantinya konon seorang banker, bukan dokter.

Namun isu penunjukkan Budi Gunadi Sadikin mengganti Menkes Terawan, dinilai Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono, langkah yang tepat. Dia mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan tidak membutuhkan seseorang yang berprofesi dokter, untuk mereformasi manajemen dan sistem kesehatan publik yang lumpuh. Menurutnya, Indonesia membutuhkan sosok yang cekatan dan tegas untuk menangani pandemi.

“Kesal pada kinerja Kemenkes & Satgas. Budi Gunadi Sadikin layak jadi Menkes yang baru, dia punya cita-cita  16 juta vaksinasi dilakukan sebulan,” tulisnya dalam Twitter, Senin (21/12/2020).

Adapun Budi Gunadi Sadikin kini mengemban jabatan sebagai Wakil Menteri BUMN sekaligus Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mengatakan bahwa Indonesia mampu melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 16 juta orang per bulan.

Budi mengaku mendapat penghitungan mengenai kemampuan vaksinasi itu setelah menghubungi asosiasi rumah sakit swasta, rumah sakit BUMN hingga klinik. "Kami cek awal ada 11 ribu yang siap. Dari situ tenyata kapasitasnya 16 juta suntikan per bulan manusia, 32 juta vaksin," kata Budi dalam diskusi daring, Jumat (18/12/2020). Bahkan, Budi mengatakan sebagian puskesmas di Indonesia juga sudah dilengkapi alat pendingin untuk menyimpan vaksin.

 

Kalangan Anak Muda

Sampai semalam, utak atik reshuffle kabinet makin tersebar luas juga di kalangan parpol koalisi pemerintah. Bahkan PKB sudah mendengar jumlah menteri yang bakal kena reshuffle.

"Saya dengar ada 6-8 posisi," ujar Ketua Ketua DPP PKB Faisol Riza kepada wartawan, siang kemarin. "Tapi mungkin bisa lebih," imbuhnya.

Menurut Faisol Riza, Presiden Jokowi akan menambah kalangan anak muda di kabinetnya. Selain itu, ia mengatakan akan ada penambahan kursi wakil menteri atau wamen.

Baca Juga: Ditanya Soal Hasil Pilpres, Menkes Ketawain Jokowi

"Akan masuk orang-orang muda yang menambah dinamisnya kabinet. Plus lainnya beberapa wamen juga akan ada tambahan," kata Faisol.

Ketua Komisi VI DPR RI itu menyebut posisi Mensos dan Menteri KP yang saat ini masih kosong akan segera terisi. Kemudian, kata Faisol, 2 kursi menteri terkait percepatan vaksinasi dan pemulihan ekonomi berpotensi diganti Jokowi.

"Selain 2 posisi yang kosong, saya kira akan ada 2 posisi yang akan diganti terkait percepatan vaksinasi dan percepatan pemulihan ekonomi," ucapnya.

Namun, Faisol enggan berkomentar lebih jauh mengenai kursi menteri mana saja yang akan terkena reshuffle. Ia meminta masyarakat menunggu keputusan Jokowi.

Ketua DPP PKB Faisol Riza mendengar ada 6-8 menteri akan dicopot. Namun, ia mengaku tak mengetahui siapa saja menteri yang dimaksud. "Wah, soal (siapa) menterinya saya kurang paham. Tapi saya dengarnya 6-8 menteri (direshuffle)," kata Faisol.

Pada Rabu (23/12/2020) esok, rencananya, 6 menteri tersebut bakal diumumkan di pagi hari. Dan kemungkinan skemanya adalah memanggil satu per satu calon menteri ke Istana seperti saat penunjukan menteri di awal penyusunan kabinet. Kemudian, Rabu sore mereka akan langsung dilantik.

Namun, ada pula sumber yang menyebut kemungkinan yang diumumkan hari Rabu adalah pengganti Mensos dan Menteri KP. Sementara menteri-menteri lain yang dicopot dan penggantinya baru akan diumumkan setelah Tahun Baru atau bulan Januari.

 

Sandiaga Uno Calon Menparekraf

Lantas, siapa saja calon menteri baru Jokowi nantinya? Berdasarkan isu yang berembus luas, setidaknya ada enam kementerian yang kabarnya akan kena evaluasi, yaitu Kemenkes, Kemenparekraf, Kemensos, Kemendag, Kemenag, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Isu santer, Sandiaga Uno masuk bursa calon Menparekraf, sedangkan Tri Rismaharini , konon bakal menjadi Mensos pengganti Juliari Batubara yang kena OTT KPK. Sementara itu, M Luthfi, yang kini menjadi Dubes RI di AS, masuk bursa calon Menteri Perdagangan, yang kini diisi politikus PKB Agus Suparmanto.

Untuk bursa calon Menteri Agama, masuk nama Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf dan terakhir nama Wahyu Sakti Trenggono dikabarkan akan mengisi kekosongan kursi Menteri KKP, yang ditinggalkan Edhy Prabowo yang kena OTT KPK.

Baca Juga: Menkes Tertawa, Jokowi Pilih Ketua Indonesia, Bukan Ketum Golkar

Risma, yang kabarnya sudah sangat dekat masuk kabinet Jokowi, pun sudah memberikan sinyal kuat masuk kabinet. "Nanti dilihat, istikharah dulu, iso opo ora (bisa atau tidak). Kan nanti ngomong yo, yo, gak isok (Kalau nanti bilang iya, iya, tidak bisa)," ujar Risma kepada wartawan di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam, Senin (14/12/2020).

 

Momentum Evaluasi Kabinet

Berikut ini nama-nama baru yang diisukan bakal masuk kabinet yakni Sandiaga Uno (digadang-gadang menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Tri Rismaharini (Menteri Sosial), M Luthfi (Menteri Perdagangan), Yahya Cholil Staquf (Menteri Agama) dan Wahyu Sakti Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan).

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, penangkapan kedua menteri di Kabinet Indonesia Maju menjadi momentum untuk mengevaluasi kabinet.

Dia menambahkan, masih ada partai koalisi yang belum duduk di pemerintahan, salah satunya PBB. "PBB kan ada sosok besar, Prof. Yusril Ihza Mahendra. Tapi tentu tidak relevan untuk menempatkan Bang Yusril di posisi Wamen (Wakil Menteri), apalagi dia sempat jadi Menteri Sekretaris Negara. Bisa dialihkan juga jabatan Wamen ke Bang Afriansyah Noor (Sekjen PBB)," kata Ujang Komarudin di Jakarta, Senin (21/12)

Dia mengatakan, kader partai Islam seperti PBB layak untuk menjadi tim kabinet karena disamping manfaat profesionalnya, juga untuk menjaga gawang dan mengawal isu-isu keumatan yang lemah di pemerintahan saat ini.

"PBB bisa menjadi kekuatan signifikan dan salah satu penentu arah kekuatan politik bangsa. PBB akan menjadi kekuatan politik Islam moderat yang mengedepankan nilai-nilai kejuangan dan kebangsaan,” ujarnya.

Menurut Ujang, ada kemungkinan reshuffle terjadi selain di dua pos kementerian yang menterinya tersangkut kasus korupsi.

Ujang menilai reshuffle juga dimungkinkan terjadi di pos kementerian lain yang dianggap tak optimal kinerjanya oleh Presiden Joko Widodo.

"Momentum awal tahun ini tepat, karena menteri baru bisa mulai bekerja di awal tahun dengan APBN tahun anggaran baru. Dengan demikian menteri bisa mengikuti perjalanan penggunaan anggaran di tahun anggaran berjalan," katanya. n erc/jk/cr32/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU