Bantah ‘Politik Genderuwo’

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 16 Jan 2019 14:13 WIB

Bantah ‘Politik Genderuwo’

SURABAYAPAGI.com - Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hidayat Nur Wahid, mengatakan, pidato kebangsaan oleh capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno membantah soal politik genderuwo. Label ini yang sering diembuskan oleh pihak lain kepada pasangan calon nomor urut 02 ini. "Ada yang nuduhnya Pak Prabowo hadirkan politik genderuwo, pesimisme, menakuti. Tadi malam dengan amat sangat gamblang Prabowo-Sandi hadirkan fakta komitmen politik yang penuh optimisme, dan menolak pesimisme," kata Nur Wahid di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta, Selasa (15/1). Prabowo pernah mengatakan bahwa Indonesia akan punah dan bubar. Padahal, kata dia, Prabowo hanya mengutip pernyataan pakar. Karena itu, Prabowo hadir agar Indonesia tidak punah dan bubar. "Yakni, lepas dari utang luar negeri, mampu memakmurkan seluruh rakyat, tentara. Indonesia tidak bubar dan punah. Itu optimisme yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini. Pidato kebangsaan Prabowo-Sandi yang merupakan visi misi capres-cawapres, begitu sangat menggema, menggelegar, dimana visi misi ini untuk penyelamatan, keamanan, kemakmuran dan keadilan rakyat. "Insya Allah akan berujung pada ganti nakhoda," harap Nur Wahid. Pidato yang disampaikan Prabowo-Sandi juga luar biasa, bagaimana berkeinginan untuk menyatukan warga Indonesia dan akan melanjutkan capaian-capaian positif presiden-presiden sebelumnya sejak Soekarno sampai Jokowi. "Kepemimpinan yang merangkul, mengakomodasi dan menyatukan. Itulah Pancasila. Persatuan Indonesia, bukan yang menuduh, mengotak-kotakan," tutupnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU