Barongsai Bagian dari Seni Kebudayaan Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Des 2019 00:10 WIB

Barongsai Bagian dari Seni Kebudayaan Indonesia

Banyak yang tidak mengetahui tentang makna dari kata Barongsai. Barongsai terbagi menjadi dua kata, barong yang merupakan pengertian dari kebudayaan Bangsa Indonesia dan Sai ialah kesenian yang berasal dari China. Wartawan SurabayaPagi, Byta SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Di Negara China mereka tidak mengenal Barongsai, hanya mengerti kesenian Sai saja. Namun di Indonesia Barong kemudian diberi penambahan kata Sai maka menjadi Barongsai yang kemudian selalu indentik dengan kesenian yang dibawa oleh suku Tionghoa masuk ke Indonesia. **foto** Candra Wurianto selaku wakil ketua FOBI (Federasi Olah Raga Barongsai Indonesia) dan tokoh Tionghoa pertama yang membuat kesenian Barongsai bisa masuk ke kanca Internasioanl, menjelaskan tentang sejarah singkat yang melekat pada Barongsai. Ia menjelaskan bahwa Barongsai dahulu hanya boleh dimainkan di Klenteng dan upacara khusus saja. Barongsai merupakan seni budaya yang biasa dilakukan untuk mengumpulkan orang, serta sebagai sarana hiburan. Dahulu Barongsai hanya memiliki tiga warna saja, seperti warna hitam, putih, dan merah. Ketiga warna tersebut memiliki arti dan hanya bisa dimainkan dalam upacara tertentu. Warna hitam bisanya dipentaskan untuk mengusir roh-roh jahat, warna putih biasa dipentaskan untuk upacara duka cita atau kematian, dan warna merah biasanya dipentaskan untuk upacara pernikahan, rukun keluarga, meminta keselamatan, serta memiliki tanda kebahagian. Para pemain yang biasa memainkan Barongsai harus memiliki kebatinan yang baik dengan diri mereka sendiri serta memiliki pantangan untuk tidak boleh berkata buruk sebelum mementasankan Barongsai. Dipercaya bila mulut tidak dapat dikontrol maka akan mengalami celaka nantinya. Barongsai sempat berhenti bermain, namun memasuki tahun 2000, Barongsai mulai diperbolehkan bermain kembali oleh Gusdur ketika menjadi Presiden. Hal itu kemudian membuat Candra semakin bersemangat untuk menghidupkan kesenian tersebut. Pada tahun 2000 Candra dan beberapa kawannya membuat pertandingan Barongsai dengan taraf Internasional di Gor Sidoarjo sebagai pembuktian bahwa kesenian Barongsai merupakan kesenian yang bisa menjangkau seluruh elemen dan masyarakat Bangsa Indonesia. Kini Barongsai tidak hanya dimainkan oleh keturunan suku Tionghoa saja, melainkan sudah berbagai suku, ras, serta kepercayaan lain. Hal ini membuktikan bahwa Barongsai sudah tidak menjadi kebudayaan saja, melainkan sudah menjadi olah raga yang digemari oleh semua elemen masyarakat. "Harapan saya kedepan sudah tidak ada perbedaan lagi, Barongsai kini sudah menjadi bagian dari seni kebudayaan Indonesia. Sudah jelas bahwa kata barong saja hanya dimiliki oleh Indonesia," jelasnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU