SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Ashadi mungkin sudah kehilangan akal sehat untuk mendapatkan uang. Betapa tidak, pemuda 27 tahun ini sudah lama tidak memiliki pekerjaan. Kebutuhan sehari-harinya, memaksa arek Jalan Keputih 3D/11, Surabaya ini nekat menjadi penjahat. Dia merampas HP seorang pelajar setelah dianggapnya pelajar tersebut lengah. Tapi, pengalaman pertamanya menjadi jambret itulah yang akhirnya mengantarnya ke penjara. Sebab, baru saja dia berhasil merampas HP korban, Ashari langsung tertangkap warga. Beruntung dia tidak sampai dipukuli. Sebab, sejumlah Polisi dari Polsek Sukolilo dekat dengan TKP itu. Ashari ditangkap warga di daerah Medokan Semampir. Itu setelah Sri Wahyuni (19), korban berteriak minta tolong. Apalagi Sri merupakan warga yang tinggal di Medokan Semampir itu. "Benar, saat pelaku ditangkap warga, anggota kami sudah berada di TKP. Sehingga aksi massa berhasil dicegah," sebut Kapolsek Sukolilo, Kompol Ibrahim Ghani, Senin (8/1/2018). Penjambretan itu sendiri, dilakukan Ashari pada Minggu (7/1/2018) kemarin. Dirinya sampai ke TKP, berkeliling mengendarai motor Honda Vario L 4692 CR. Dia keliling memang untuk mencari sasaran. Nah, pada saat sampai di Medokan Semampir, dia melihat korban sedang main HP sambil berjalan. Muncul dari belakang, Ashari langsung merampas HP Xiaomi milik korban. Kendati berhasil, dia akhirnya tertangkap warga. "Dari pengakuan tersangka, dia baru sekali ini menjambret. Tapi kami masih dalami dan kembangkan," tegas Kompol Ibrahim Ghani. Sementara kepada penyidik Ashari mengaku jika dirinya terpaksa menjambret karena sudah tidak memiliki uang sama sekali. Sebab dia sudah menganggur lama. Bermodal premiun satu liter untuk mengisi motor yang dibawanya, dia pun berkeliling mencari sasaran. "Rencananya, kalau kemarin berhasil, saya jual HP itu," akunya. bkr
