Berebut Santri, BKSN ke Prabowo, JKSN ke Jokowi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 23 Okt 2018 09:19 WIB

Berebut Santri, BKSN ke Prabowo, JKSN ke Jokowi

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Pilpres 2019 dipastikan bukan hanya pertempuran Jokowi-KH Maruf Amin melawan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno. Namun kiai-santri Nahdlatul Ulama (NU) juga terlibat aksi dukung mendukung. Ini terlihat dari Barisan Kiai Santri Nasional (BKSN) yang dimotori pengasuh Ponpes Tambakberas Jombang, KH Hasib Wahab Chasbullah, mendukung Prabowo-Sandi. Sedang Jokowi-Maruf didukung Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) yang dimotori pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH Asep Syaifuddin Chalim dan Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa. BKSN dideklarasikan Gus Hasib bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018, Senin (22/10/2018), di Rumah Pemenangan Prabowo-Sandi Jawa Timur, di Jalan Gayungsari, Surabaya. Deklarasi ini dihadiri Cawapres Sandiaga Uno. Untuk diketahui, Gus Hasib, sapaan akrab KH Hasib Wahab Chasbullah, adalah putra KH Wahab Chasbullah, tokoh pencetus ide berdirinya organisasi Islam terbesar di Tanah Air yang didirikan KH Hasyim Asyari, yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Ini menjadi menarik, lantaran Gus Hasib pada Pilgub Jatim 2018 lalu, sebagai pendukung Khofifah-Emil Dardak. Sedang JKSN sudah mendeklarasikan diri dukungannya ke Jokowi lebih dulu pada 6 Oktober 2018. Deklarasi JKSN digelar di Ponpes Amanatul Ummah di Pacet, Mojokerto dan dihadiri Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Erick Thohir. KH Hasyib Wahab Hasbullah mengatakan para kiai, ulama dan santri NU tetap akan selalu menjaga Khittah NU 1926 sehingga pihaknya tidak membawa nama organisasi dalam memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi di Pilpres mendatang. Mari kita doakan semoga Pak Prabowo-Sandi menjadi Presiden dan Wakil Presiden mendatang," ujar Gus Hasyib disambut teriakan aamiindari ratusan relawan yang hadir memenuhi lapangan rumah pemenangan Prabowo-Sandi Jatim. Jihad Ekonomi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto memimpin apel Hari Santri Nasional 22 Oktober di lapangan parkir Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang. Acara yang dihadiri ribuan santri se-Jawa Timur itu digelar untuk memperingati perjuangan ulama dalam merebut kemerdekaan RI atau yang biasa dikenal sebagai Resolusi Jihad 1945. Dari pantauan, acara apel hari santri digelar cukup meriah. Meski terik matahari, para santri antusias dan khidmat menghadiri acara itu. "Saya senang melihat ada santri jaman sekarang meskipun kondisi panas tetap tidak bergerak, ini artinya Santri siap berjuang untuk kepentingan Bangsa," puji Prabowo, di lapangan Tebu Ireng, kemarin (22/10/2018). Prabowo mengapresiasi para santri yang khidmat menjadi pembaca UUD 45 dan Pancasila. "Saya berterima kasih kepada pembaca Undang Undang Dasar dan Pancasila. Mereka tidak membaca tetapi mengucapkan karena itu (saya) ingin bertemu dengan mereka," tambahnya. Prabowo juga hormat dengan semangat ulama merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah. Menurut dia, semangat ulama dan para pahlawan itu harus menjadi teladan bagi generasi muda. "Berawal dari resolusi jihad ini menumbuhkan semangat patriotik masyarakat melawan penjajah. Padahal Inggris itu adalah pemenang perang dunia kedua," jelas mantan Danjen Kopassus ini. Menurut Prabowo, resolusi jihad menjadi pemantik bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia untuk tetap bersemangat mempertahankan kemerdekaan. "Karena itu resolusi jihad yang dilakukan KH Hasyim Asyari dan pendiri Nahdlatul Ulama lainnya adalah bagian penting. Resolusi jihad sangat besar pengaruh mendorong rakyat Jawa Timur dan seluruh indonesia merebut kemerdekaan," tambah Prabowo yang kemarin juga didampingi Sandiaga Uno, Pengasuh Ponpes Tebu Ireng KH Sholahudin Wahid (adik Gus Dur) dan politisi Partai Demokrat Marzuki Alie. Selain di tebu Ireng, Prabowo-Sandi mewujudkan napak tilas Resolusi Jihad di Ponpes Tambak Beras (KH Wahab Hasbullah) dan Ponpes Denanyar (KH Bisri Sansuri) di Jombang. Santri yang Membangun Sementara itu, sore kemarin, Calon Wakil Pesiden Nomor Urut 02, Sandiaga Uno menuntaskan konvoi Resolusi Jihad di Posko Prabowo-Sandi Jawa Timur di Gayungsari Timur, Surabaya. Sandiaga mengatakan momen Hari Santri Nasional (HSN) adalah waktu yang tepat untuk menggelorakan "Jihad Ekonomi" sebab hingga saat ini pembangunan di Indonesia masih banyak ditemukan kesenjangan sehingga kita tak bisa mandiri di rumah sendiri. Santri adalah penebar manfaat sesuai konsep Islam Rahmatan Lil Alamin. Karena itu untuk jihad ekonomi para santri harus bisa menjadi santriprenure sehingga bisa membangun kemandirian ekonomi bangsa, ujar Sandiaga Uno disela peresmian Rumah Pemenangan Prabowo-Sandi Jawa Timur di Jalan Gayungsari Timur Surabaya, Senin (22/10/2018) sore. Ia juga bersyukur karena Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN) Prabowo-Sandi yang dimotori para kiai dan santri dari Jatim telah mendeklarasikan mendukung pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 mendatang. "Dengan dukungan para ulama san santri NU di Jatim ini, saya semakin optimis untuk bekerja dan memenangkan Pilpres 2019 bersama Pak Prabowo," dalih Sandiaga Uno. Secara khusus Sandi juga mengapresiasi rumah pemenangan Prabowo-Sandi Jatim yang dinilai sangat representatif dan luar biasa sehingga bisa menampung semua relawan yang sudah bergerak di akar rumput. "Target suara itu urusan tim pemenangan yang bekerja. Tapi saya yang penting bekerja dengan ikhlas mau memperbaiki ekonomi bangsa. Allah yang berhak atas siapa yang dikehendaki memimpin bangsa ini karena itu, saya bekerja dengan ikhlas demi perbaikan Jatim dan Nasional," imbuhnya. Posisi Gus Sholah Sementara itu, Pengasuh pondok pesantren Jombang KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah menegaskan bahwa dirinya belum menentukan pilihan terkait pilpres 2019. Alasannya, hal tersebut masih terlalu pagi. "Masih terlalu pagi untuk menentukan pilihan. Karena saya belum tahu apa yang akan dikerjakan oleh masing-masing calon. Saya tidak akan memihak," kata adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini. "Bahwa saya punya pilihan itu iya. Saya tidak akan golput. Tapi pilihan tersebut tidak harus disampaikan ke publik," katanya menambahkan. Gus Sholah juga menandaskan bahwa diterimanya Prabowo-Sandi di Tebuireng tidak ada kaitannya dukung mendukung dalam pilpres. Pasalnya, mereka datang untuk silaturahmi. "Siapa pun yang datang ke Tebuireng untuk silaturahmi kita terima. Ketika Pak Jokowi atau Kiai Maruf ke Tebuireng juga kita terima. Karena dua pasangan calon merupakan putra terbaik bangsa," ujar Gus Sholah. Sebelumnya, pasangan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersilaturahmi ke pesantren Tebuireng. Kedatangan mereka bersama rombongan disambut hangat oleh Gus Sholah. n rko

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU