Berharap Fashion Batik Naik Level

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 05 Des 2019 08:28 WIB

Berharap Fashion Batik Naik Level

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya- Batik biasanya identik dengan pakaian orang-orang tua. Tapi kini batik makin modern dengan desain dan corak yang lebih beragam dan segmentasinya pun jadi luas bahkan batik sempat jadi trend pameran busana baik dalam negeri maupun mancanegara. Embran Nawawi, desainer asal Madura ini coba menawarkan batik modern dan trendy. Menyasar kaum modern yang mengerti teknologi dan sosial life seperti wanita karir maupun wanita dewasa. Batik yang dibawanya ada dua seri yakni Etiquitte dan Lady Popmekasan. "Etiquitte ini adalah etik, ciri khas desainnya pakai kerah dan manset, mewakili baju untuk kerja. Jadi untuk menampilkan etika yang baik adalah memakai baju yang berkerah dan bermanset," kata Embran. Seri Etiquitte yang dibawanya ini desainnya agak transparan dan memakai tenun Lombok, ada warna hitam putih, garis-garis orange, merah, kuning dan ditujukan bagi wanita karir. Dan untuk seri kedua ada Lady Popmekasan edisi khusus perempuan. "Untuk Lady Popmekasan yang kali ini saya ambil genre yang lebih mature lagi yakni ibu-ibu sosialita yang lebih mengutamakan kerapihan tapi simpel," tambahnya. Untuk trend warna 2020 adalah biru keabu-abuan, mengangkat tema tentang kondisi alam yang berubah. Ada dua misi yang dibawa dalam Popmekasan ini, yaitu mengangkat budaya baru Pamekasan dan kedua adalah lingkungan hidup. Seri Popmekasan ini rencana tahun depan akan dibawa ke work internasional lagi oleh Embran. Sementara tahun 2019 ini yang dimunculkan adalah seri Exoticated Blue yang akan memperkenalkan trend 2020 dengan membawa batik warna biru. "Tapi tahun depan misi saya tetap bawa perempuan dengan Etiqiette dan Attitude," jelasnya kepada Surabaya Pagi. Agnes Aurellia, salah satu model dalam acara tersebut mengatakan tertarik menggunakan baju rancangan Embran lantaran banyak pilihan warnanya "Baru pertama kali ini sih diminta jadi model pakaian Embran, saya suka soalnya desainnya unik dan warna-warnanya banyak," ujar gadis keturunan Tionghoa tersebut. Kedepannya Embran mengatakan masih menunggu jawaban dari pihak pemerintah Bangkok karena mereka sedang riset warna debu gunung merapi untuk dijadikan trend warna 2020 di sana. Kemudian rencana kedua ia masih menunggu pihak Pamekasan karena ada proyek Sister City Invation dan akan berkolaborasi dengan Pnom penh di Kamboja untuk menggunakan kain sutera dari sana yang kualitasnya bagus. Ditanya soal harapan terhadap batik Indonesia, ia mengatakan ingin menampilkan batik Indonesia sebagai trend fashion. "Ada 4 session di dunia yakni Winter, Spring, Summer dan Fall, kita berharap berada di session Summer untuk batik. Ini yang lagi kita terapkan, yaitu agar fashion batik bisa naik level" tandasnya.indra

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU