Beri Dukungan Penuh, Wakil Ketua MPR Kunjungi Situs Sumberbeji Jombang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 26 Sep 2019 14:12 WIB

Beri Dukungan Penuh, Wakil Ketua MPR Kunjungi Situs Sumberbeji Jombang

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Situs Petirtaan Sumberbeji di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, di kunjungi oleh Wakil Ketua MPR RI Bidang Hubungan Antar Lembaga, Ahmad Basarah pada Rabu (25/9/2019) sore. Kedatangannya ke lokasi tersebut sebagai bentuk dukungan penuh, baik secara politis maupun lainnya yang diperlukan. Selain itu, Basarah mengajak seluruh warga turut menjaga peninggalan atau warisan para leluhur, khususnya Situs Petirtaan Sumberbeji. Dengan adanya temuan situs-situs semacam ini, kita menjadi tahu peradaban bangsa di masa lalu. Apalagi menurut informasi, situs ini secara hipotesa merupakan petirtaan para raja pada abad 13-14 masehi, pada awal masa Majapahit, kata Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah kepada sejumlah jurnalis. Basarah berharap, agar temuan ini benar-benar dipelihara, dijaga, mulai dari ekskavasi, ekosistemnya hingga azas pemanfaatannya untuk masyarakat sekitar. "Saya akan membantu membicarakan dengan Presiden Jokowi dan kementerian terkait. Agar semua pihak bisa bersinergi menjaga temuan situs ini, tentu saja untuk kemaslahatan kita semua. Terutama jika ini dijadikan cagar budaya, pariwisata budaya, harapnya. Sementara, Wabup Jombang, Sumrambah mengatakan, nantinya akan berbagi peran antara Pemkab Jombang, provinsi dan pusat dalam proses penyelamatan warisan budaya tersebut. Oleh sebab itu dalam pertemuan ini ada dari Dinas PUPR, Infokom, Bappeda, Pertanian, kecamatan setempat, dan pihak DPRD Jombang untuk membahas lebih lanjut. Apa yang bisa dilakukan selanjutnya, tentunya dengan berkoordinasi dengan BPCB Jatim, katanya. Kepala BPCB Jatim, Andi Muhammad Said menjelaskan, jika Situs Petirtaan Sumberbeji memiliki keistimewaan tersendiri dengan adanya arca garuda yang masih menempel di dinding. Ini sangat menantang bagi kami para arkeolog untuk mengungkap ini apa sebenarnya," jelasnya. Namun, lanjut Said, untuk sementara pihaknya dapat menggambarkan, bahwa petirtaan ini sangat khusus dengan adanya garuda. "Tidak semua orang bisa ke situ. Tapi ini sifatnya sementara. Kami tetap perlu melakukan kajian yang jauh lagi untuk mengungkap latar belakang sejarahnya, pungkasnya.(suf)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU