Bertahan 3 Generasi, Konsisten Pakai Tenaga Manusia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 24 Nov 2019 21:09 WIB

Bertahan 3 Generasi, Konsisten Pakai Tenaga Manusia

Perjalanan Panjang Kecap Cap Jeruk Bagi warga Jawa Timur, keberadaan kecap satu ini sangat familier. Karena saat makan di warung bakso, soto, sate, batagor, siomay, dan lain-lain, kecap dengan label Cap Jeruk ini dipajang bersanding dengan wadah sambal, koya, dan tusuk gigi. Selama bertahun-tahun, packaging kecap ini nyaris tak berubah. Masih sederhana, dengan desain label yang terkesan apa adanya. Wartawan Surabaya Pagi, Julian SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Kecap ini diproduksi oleh sebuah perusahaan yang berdiri sejak 1937. Pabrik Kecap Cap Jeruk Pecel Tulen, berada di kawasan kota lama Surabaya. Tepatnya di sisi timur Jembatan Merah, bersanding dengan bangunan-bangunan bersejarah kota Surabaya. **foto** Sumber di perusahaan ini menyebut, pabrik Kecap Cap Jeruk sudah berproduksi selama tiga generasi. Dalam kurun waktu yang panjang itu, mereka memproduksi kecap dengan alat-alat sederhana. Industri rumahan ini didirikan oleh Hwan Kieng Hien dan istrinya. Dan kini, diteruskan oleh anak dan cucunya. Sejak awal berdiri hingga sekaranng, pabrik kecap manis ini dikelola dengan mempertahankan tehnik produksi secara tradisional, dengan bahan yang masih alami. Tapi meski menggunakan nama Jeruk Pecel Tulen, kecap ini tidak pernah menggunakan bahan dasar jeruk. Beberapa proses pembuatan juga masih menggunakan tenaga manual atau manusia. **foto** Pabrik yang berada di kawasan Sidonipah Surabaya ini memulai aktifitasnya dari jam enam pagi. Saat itu, bau rempah dan olahan kedelai hitam sudah tercium bahkan sejak di depan gang. Tentu saja, bau khas kecap manis ini sangat mecuri perhatian setiap orang yang melintas. Ruang produksi menggunakan sebuah rumah sederhana, membuat suasana kekeluargaan semakin terasa. Di tambah lagi ada sekitar 20 orang pekerja yang masih bertahan hingga sekarang mayoritas adalah wanita, mulai dari yang muda hingga berumur sekitar 70 tahun. **foto** Untuk mempertahankan kualitas, mereka terus mempertahankan resep tradisional hingga sekarang. Dengan jumlah produksi 2 ribu botol per hari, produk kecap tradisional ini diam-diam sudah mempunyai penggemar dan pelanggan setia. Khususnya di daerah Surabaya dan sekitarnya. Kini, distribusi kecap manis ini mulai merambah ke berbagai daerah di Jawa Timur, bahkan NTT dan NTB.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU