Biaya Dana Tinggi, Gerus Laba Bank Danamon

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 25 Jul 2019 11:50 WIB

Biaya Dana Tinggi, Gerus Laba Bank Danamon

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Laba bersih PT Bank Danamon Tbk (BDMN) merosot 10 persen menjadi Rp 1,81 triliun sepanjang semester I 2019, dari keuntungan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2 triliun. Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Ahluwalia mengatakan, penurunan laba bersih disebabkan oleh tingginya biaya dana (cost of fund) sebesar 100 basis poin. Tingginya beban biaya perusahaan diakui Satinder terjadi sejak tahun lalu. "Ada dampak biaya dana meningkat 1 persen, tapi ini akan segera turun dalam waktu ke depan," ucap Satinder, Kamis (25/7). Peningkatan biaya dana terjadi demi mengajak pasar untuk menempatkan dananya di Bank Danamon sehingga jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap terjaga. Likuiditas industri perbankan tahun lalu terbilang cukup ketat. Pertumbuhan giro dan tabungan naik 8 persen. Sementara itu, deposito tumbuh 16 persen. "Kondisi pasar juga kompetitif dan tidak mau nasabah terdampak," ujarnya. Kredit dan trade finance perusahaan tercatat naik 11 persen menjadi Rp 148 triliun. Kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh segmen. Satinder merinci Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 28 persen menjadi Rp 8,8 triliun, perbankan korporasi, komersial, dan institusi keuangan naik 15 persen menjadi Rp 44,3 triliun, dan Usaha Kecil Menengah (UKM) meningkat 15 persen menjadi Rp 35 triliun. Kemudian, pembiayaan kendaraan bermotor yang disalurkan anak usahanya, Adira Finance, meningkat 12 persen menjadi Rp 53,9 triliun hingga Juni 2019. Kenaikan itu ditopang oleh pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat. "Pembiayaan roda dua dan empat masing-masing naik sebesar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya," jelas Satinder.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU