BNI Urung Kerja Sama Bareng WeChat dan Alipay

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 27 Nov 2019 14:46 WIB

BNI Urung Kerja Sama Bareng WeChat dan Alipay

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta Memiliki keinginan untuk focus mengembangkan perusahaan melalui LinkAja. BNI menyatakan bahwa pihaknya mengurungkan niat untuk bekerjasama dengan perusahaan pembayaran elektronik raksasa asal China, Wechat Pay dan juga Alipay. Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Achmad Baiquni rapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa (26/11). "Dulu kami coba, tapi itu proyek percontohan, sepertinya kami tidak teruskan lagi sementara ini. Kami lebih fokus untuk kembangkan LinkAja bersama dengan bank-bank negara yang lainnya," ujar dia. Pada akhir 2017, BNI memang sempat menjajaki proyek percontohan (pilot project) dengan WeChat Pay dan Alipay. Namun hingga awal 2019, rencana kerja sama itu belum terealisasi. Baiquni mengatakan LinkAja akan membutuhkan kapasitas yang besar. Hal itu karena pasar pembayaran elektronik yang akan digarap LinkAja juga begitu luas. LinkAja memang ditargetkan akan memfasilitasi sistem pembayaran di berbagai sektor ekonomi, seperti untuk pelayanan perkeretapian, pelayanan angkutan laut, hingga pelayanan kebutuhan Bahan Bakar Minyak. LinkAja merupakan dompet digital yang dimiliki PT Telkomsel (anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM), empat bank BUMN, PT Pertamina (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Danareksa (Persero). LinkAja adalah bentuk transformasi dari T-cash yang sebelumnya digagas Telkomsel. "Dulu kita belum memiliki [saham] LinkAja sekarang sudah," kata dia menambahkan. Saham terbesar LinkAja dipegang oleh Telkomsel sebesar 25%. Sementara, tiga bank, yakni Bank Mandiri, BNI dan BRI, menggenggam saham masing-masing 20%. Sementara, BTN dan Pertamina memegang masing-masing 7% dan Jiwasraya akan memegang 1% saham.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU