Bocor Berkali-kali, Pipa Gas PGN bikin 4 Warga Terbakar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 27 Okt 2018 09:09 WIB

Bocor Berkali-kali, Pipa Gas PGN bikin 4 Warga Terbakar

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Pipa jaringan gas (jargas) milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Surabaya yang berulang-ulang bocor, akhirnya membawa korban. Kejadian ini saat pipa gas di sungai Ngagel Jaya Selatan robek akibat tersenggol alat berat (eskavator) milik Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Jumat (26/10/2018). Empat orang mengalami luka bakar cukup parah, terkena sambaran api akibat ledakan pipa bocor tersebut. Korban saat itu berada di warung milik Suni (40), warga Medokan Semampir yang tak jauh dari lokasi kebakaran pipa tersebut. Sedang tiga korban lainnya pelanggan Suni yang sedang makan. Suni mengalami luka bakar pada bagian wajah dan lengan, sedangkan tiga lainnya yakni Yansen Cendikiawan (65), warga Ngagel Jaya Selatan, mengalami luka pada telapan dan lengan kanan. Lalu Mochamad Hidayat (33) mengalami luka pada wajah. Pria ini bertugas sebaga satpam salon di sekitar lokasi. Terakhir, Dwi Setyo Rahayu (42), warga Jalan Bogen II Surabaya, mengalami luka pada kedua lengannya. Ada empat orang. Mereka terkena sambaran api, lukanya menurut dokter 20 persen tangan dan muka," ujar Mengalami luka bakar, keempat korban langsung dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo untuk dirawat. "Setelah sempat dirawat, keempat korban yang diklaim mendapat luka ringan diperbolehkan pulang," kata Kanit Reskrim Polsek Gubeng, Ipda Joko Soesanto, Jumat (26/10) sore. Lebih lanjut, Joko mengatakan jika pipa gas milik PGN iti pecah setelah eskavator milik DPUBMP kota Surabaya menyenggol saat melakukan normalisasi air sungai di lokasi tersebut. "Saat sedang mengoprasikan eksavator, operator merasa braket menabrak sesuatu hingga berbunyi Dug, disitu mereka sedang mengeruk lumpur didasar sungai ya," terang Joko. Setelah melihat api menyala, petugas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya dikerahkan. Sebanyak tiga mobil damkar diterjunkan untuk menjinakkan api yang terus menyala di lubang pipa berdiameter sekitar dua puluh sentimeter itu. "Kami kerahkan mobil pemadam tiga unit, kemudian sebelum mobil datang juga kami mencoba untuk memadamkan api dengan karung basah," kata Kabid Pembinaan Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Bambang Vistadi dilokasi. Sementara itu, hingga saat ini polisi terus melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan korban, termasuk para pekerja DPUBMP kota Surabaya. "Kami masih melakukan pemeriksaan apakah ada unsur kelalaian," tandas Joko. **foto** Bukan yang Pertama Sebelum kejadian di Ngagel Jaya Selatan, jaringan pipa gas bocor juga sudah terjadi berkali-kali. Data yang dihimpun Surabaya Pagi, pipa gas bocor di Kupang Krajan Gang I Surabaya pada Minggu (21/5/2017) malam. Kejadian ini membuat warga panik, lantaran api menyembur dari pipa gas berwarna kuning yang ditanam dalam tanah di samping rumah warga. Kemudian pada Kamis (25/5/2017), terjadi kebocoran lagi pipa gas PGN yang berada di sungai Kalibokor. Meski tak mengeluarkan api, tapi tekanan gas yang cukup kuat hingga air sungai muncrat tinggi. Bau yang menyengat membuat warga menjadi was-was. Kemudian, bocornya pipa gas PGN kembali terulang di daerah Kalibokor. Tak jauh dari kejadian di sungai tersebut. Tepatnya, di Jl Kalibokor Gang I. Penyebabnya pun sama, lantaran pipa gas terkena gesekan alat berat (Backhoe) milik DPUBMP Kota Surabaya. PGN Berkelit Sementara itu, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menerjunkan tim reaksi cepat untuk menangani kebocoran pipa di wilayah Ngagel Jaya Selatan, Surabaya, Jumat (26/10/2018). Berdasarkan data kronologis yang direkam tim PGN, kebocoran terjadi pada pukul 09.00 WIB. Informasi itu terekam sistem monitoring jaringan pipa dan Contact Center. Dalam rilis yang dikirimkan, menyebutkan, tim TPG & HSE yang bertugas menangani kondisi darurat meluncur seketika ke lokasi. Tim langsung menyisir dan mensterilkan lokasi kejadian yang dibantu pihak aparat keamanan. Setelah melakukan pengecekan, diketahui kebocoran pipa yang berada di dalam sungai terkena alat berat yang tengah mengerjakan pengerukan di sekitar lokasi. Persoalannya, aktivitas pengerukan sungai yang berada di bawah Dinas Pematusan tidak melakukan koordinasi lebih dulu. Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengungkapkan, PGN telah mempunyai peta jaringan pipa daring. Selain itu, katanya, tiap pengerjaan infrastruktur di lapangan, selayaknya berkoordinasi dengan PGN. Karena selama ini, kami juga sering melakukan koordinasi kepada para kontraktor lapangan, agar mencegah terjadingan persinggungan pekerjaan yang biasanya menggunakan alat berat dengan jaringan pipa kami, tambahnya. Sebagaimana pengalaman yang terjadi selama ini, PGN selalu melakukan sosialisasi secara aktif kepada para kontraktor infrastruktur darat. Contohnya, tegas Rachmat, seperti pembangunan infrastruktur jalan di Ibukota Jakarta, PGN kerap bersinergi dengan para kontraktor lapangan guna koordinasi. Hasilnya, sudah semakin jarang alat berat pengerjaan infrastruktur yang menyenggol pipa PGN, tambahnya. Menyinggung soal adanya korban, PGN sejauh ini siap mengakomodir apapun risiko di lapangan. Akan tetapi, api yang menyembur dari pipa itu semula dipicu dari keberadaan kompor gas pemilik warung di sebelah area. Tim kami profesional, langsung dapat menetralisir lokasi kejadian. Terimakasih kepada para aparat keamanan di lapangan yang membantu tugas lapangan, pungkasnya. n fir/alq

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU