Home / SGML : Mengintip Aktivitas Warung di Lamongan, Makan Sepu

Buka Warung Sedekah, Hasilnya Untuk Kaum Dhuafa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 28 Sep 2018 16:54 WIB

Buka Warung Sedekah,  Hasilnya Untuk Kaum Dhuafa

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Ada banyak cara yang dilakukan seseorang untuk berbuat, berbagi dan bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya membuka warung sedekah seperti yang dilakukan oleh salah satu komunitas di Lamongan. Komunitas yang juga konsen dibidang sosial ini, membuka Warung Sedekah Lamongan (WSL), yang tidak lain ingin mencetak uang yang hasilnya akan dibantukan ke kaum dhuafa. Warung Sedekah begitulah isi tulisan banner yang terpampang, saat komunitas ini membuka lapaknya tepatnya di Jalan Laras Liris No.52 Lamongan, persisnya di depan rumah Alfiyah Novianti atau biasa dipanggil mbk Khansa, salah satu penggagas warung sedekah yang buka setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu mulai pagi hingga siang. Karuan saja, warung sedekah sejak dibuka beberapa bulan yang lalu itu selalu ramai dikunjungi pembeli, mulai yang ingin sekedar makan gratis, makan sepuasnya bayar seikhlasnya, dan makan sekedarnya tapi bayar nya lebih besar dari harga yang dimakan. Setiap kali dibuka langsung diserbu oleh pembeli, mulai dari tukang becak, pengamen jalanan, tukang asong, pengemis, masyarakat umum, bahkan pula para pejabat daerah. Bahkan ada juga pelanggan setia yang datang jauh jauh dari Paciran hanya untuk menyempatkan sarapan di sini sambil bersedekah. "Setiap hari Jumat Sabtu dan Minggu tidak kurang dari 70-200 pembeli yang menikmati makanan di warung sedekah, yang datang tidak hanya dari warga Lamongan Kota saja, melainkan datang jauh-jauh dari Paciran dan sekitarnya, aku Khansa panggilan akrab Alfiyah Nofiyanti salah satu penggagas warung sedekah Lamongan Jumat (28/9/2018). Mereka lanjut Khanza, bisa menikmati makanan sepuasnya di Warung Sedekah yang hanya bayar rata-rata Rp 5 ribu, bahkan bisa gratis kalau memang dari orang tidak mampu. Bahkan ada yang sekali makan bayar Rp 50-300 ribu memang niatnya sambil ingin bersedekah."Ya mau bayar seikhlasnya tidak apa-apa, malah ada yang gartis juga, bahkan ada yang bayar lebih karena memang niatnya untuk bersedekah,"terangnya. Warung inipun sangat istimewa bila dibandingkan dengan warung pada umumnya. Selain bayarnya seikhlasnya bahkan ada yang digratiskan, warung ini teryata bahan makanannya hasil dari sumbangan dari para donatur, atau masyarakat umum yang ingin bersedekah."Jadi saya tidak masak setiap hari, tapi makanan sudah jadi dikirim dari para donatur yang ingin bersedekah yang dikakulasi sekitar Rp 300 ribu,"jelasnya. Dan yang lebih menggagumkan, teryata uang hasil dari buka warung sedekah tersebut, uangnya diberikan ke dhuafa sesuai dengan kebutuhnya." Hasil yang didapat dari buka warung ini diberikan ke dhuafa,"ujarnya. Dalam sehari lanjutnya, ia bisa mengumpulkan uang kurang lebih 600 ribu, bahkan kalau ramai bisa lebih. Uang tersebut selanjutnya digunakan untuk aktivitas sosial, mulai membantu pengobatan dan pengawalan berobat kepada pasien, membelikan sembako, memperbaiki rumah, membangunkan MCK, serta berbagai aksi sosial lainnya bagi kauh dhuafa yang ada di Lamongan, bahkan di luar daerah Lamongan. "Yang bisa mendapatkan bantuan dari kami adalah memang orang-orang dhuafa, dan kami ingin selalu berbuat dan bagaimana bisa eksis terus, maka nya kita mendirikan usaha buka warung sedekah ini untuk mencetak uang, dan uangnya untuk membantu sesama,"jelasnya. Dan di depan warung di sediakan pula disediakan tempat pakaian bekas. Pakaian bekas yang layak dipakai itu dibebaskan untuk mengambil bagi siapapun mereka yang memerlukan ini. "Memang terkadang siapapun dari mereka ada yang kurang beruntung untuk bisa membeli pakaian ganti. Semoga keberadaan ini, sedikit bisa memberikan solusi bagi mereka yg kekurangan sandang,"katanya. jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU