Bunuh Sales UMC Suzuki, Pelaku Diberi Rp 200 Ribu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 23 Okt 2019 02:32 WIB

Bunuh Sales UMC Suzuki, Pelaku Diberi Rp 200 Ribu

Kasus pembunuhan yang berawal dari penculikan di depan UMC Suzuki Jalan Ahmad Yani, Surabaya, akhirnya tuntas. Polrestabes Surabaya telah menangkap semua pelaku pembunuhan Bangkit Maknutu Dunirat (32), sales UMC Suzuki, yang jasadnya dibuang di Jembatan Cangar, Kota Batu, pekan lalu. Dua pelaku terakhir dibekuk di Sidoarjo dan Sleman, Yogyakarta. ----------- Hendarwanto, Wartawan Surabaya Pagi Dua pelaku yang baru ditangkap itu bernama Alank Resky Pradana (27), warga Jalan Stasiun Kecamatan Taman Sidoarjo dan M. Imron Rusyadi (20), warga Jatirejo Kecamatan Sugio Kab Lamongan. Alank Resky Pradana ditangkap pada Jumat (18/10/2019) lalu sekitar pukul 08.00 WIB di Masangan Wetan, Sidoarjo. Sedang Imron ditangkap pada Sabtu (19/10/2019) sekitar pukul 17.30 WIB di Gamping, Sleman, Jogjakarta. Sebelumnya, Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya telah menangkap empat tersangka lainnya. Yakni, Rulin Rahayu (32) dan suaminya, Bambang Irawan (27), warga Perumahan Magersari Sidoarjo. Lalu M Rizaldy Firmansyah (19), warga Dinoyo Surabaya dan Kresna Bayu (22), warga Jalan Nyamplungan Surabaya. Tidak ada tersangka lagi ya, ini sudah keseluruhan dan totalnya ada 6 tersangka," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (22/10/2019) Dari tangan dua tangan tersangka, polisi menyita sebuah senjata tajam berupa pedang dan sebuah handpone. AKBP Leonardus Simarmata mengungkapkan, pedang itu ditemukan polisi saat menangkap tersangka Alank. Dari pengakuannya, Alank membawa pedang itu atas suruhan tersangka Bambang yang lebih dulu ditangkap oleh polisi. **foto** Pedang tersebut, lanjut dia, sebenarnya akan digunakan untuk menghabisi korban. Namun, salah satu tersangka tidak setuju dan menyarankan untuk membawa korban ke Jembatan Cangar, Batu. Di situlah, korban dieksekusi oleh para pelaku. "Mereka batal menghabisi korban dengan pedang tersebut. Karena salah satu tersangka tidak setuju dan akhirnya hanya disimpan di mobil saja di samping kiri kursi pengemudi," terang Leo. Peran Tersangka Leo mengungkapkan, Alang dan Imron ini adalah pelaku yang sebelumnya dinyatakan DPO alias buron. Usai melakukan aksinya, keduanya melarikan diri ke luar kota. Sedang peran kedua pelaku ini sama-sama membantu pelaku utama untuk mengeksekusi korban. "Sama dengan tersangka lainnya yang sudah kami tangkap lebih dulu. Mereka melakukan pemukulan, penculikan dan eksekusi di Cangar," jelas dia. Selain pedang, polisi juga menemukan handphone milik korban. Leo mengungkapkan, para pelaku ini juga menjarah barang milik korban setelah menghabisinya. Atas perintah pelaku utama, Alank mengambil uang beserta handphone dari tas korban. Kemudian, uang senilai Rp900 ribu itu dibagikan kepada para pelaku sebagai imbalan telah membantu mengeksekusi korban. Sementara handphone milik korban diserahkan ke pelaku Alank agar dijual. "Saya bantu pegang korban dan memukulinya lebih dari 5 kali. Terus saya dapat Rp200 ribu dari kejadian itu. Saya kabur ke Jogja, karena takut," kata tersangka Imron. Sedang peran Kresna Bayu dan Rizal Firmansyah dalam pembunuhan itu, hanyalah ingin terlihat setia kawan di hadapan teman-temannya. Motif Penculikan Adapun motif penculikan berujung pembunuhan ini dikarenakan masalah utang piutang sebanyak Rp145 juta antara korban dengan pelaku utama, yakni Rulin Rahayu (32) dan suaminya, Bambang Irawan (27). Uang tersebut diakui Rulin merupakan uang penjualan mobil dan tagihan kredit. Lantaran merasa tertipu dan selalu ditagih debt collector menyulut sakit hati Rulin Rahayu dan suaminya Bambang Irawan. Kemudian Bambang melibatkan empat orang rekan kerjanya untuk menghabisi nyawa Bangkit di Jembatan Cangar Batu. Rulin mengaku tak tahu rencana pembunuhan tersebut. Ia mengaku suaminya sudah melaporkan ke Polsek Sumenep perihal uang yang ditilap mantan kekasihnya. "Saya tidak tahu, soalnya yang saya tahu suami saya sudah melapor ke Polsek Sumenep dan suami saya sudah berkomunikasi dengan orang Polres," sebut Rulin. Sebelumnya, jenazah Bangkit Maknutu Dunirat (30) warga Sumenep itu ditemukan meninggal dunia di Sungai Watu Ondo, tepatnya di bawah Jembatan Cangar, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada 16 Oktober lalu. Kasus ini terungkap setelah video detik-detik Bangkit Maknutu Dunirat, diculik sejumlah orang di depan UMC Suzuki Jalan Ahmad Yani, Kota Surabaya, Surabaya pada Senin (14/10/2019) tersebar viral di media sosial. Dalam video yang viral itu tampak Bangkit yang tengah menjalani training sales di UMC Suzuki Surabaya dipaksa sejumlah orang untuk masuk ke dalam mobil. Sang istri, Mei Nuriawati lalu melaporkan penculikan suaminya ke Polrestabes Surabaya, Selasa (15/10/2019) lalu. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU