SURABAYAPAGI.COM,- Otoritas Thailand, Rabu (25/12/2019), mendakwa dua tentara yang menembak mati tiga muslim saat mencari makanan di hutan pegunungan Provinsi Narathiwat.
Ini merupakan peristiwa langka, bahkan kelompok HAM menyebut belum pernah terjadi sebelumnya, di mana otoritas Thailand menjerat tentara yang melanggar di Thailand selatan, wilayah didominasi penduduk muslim yang bergejolak sejak belasan tahun.
"Kami akan menyelidiki kedua belah pihak supaya semuanya mendapat perlakuan yang sama," kata Oditur Militer Mayjen. Narin Boosaman.
Kedua tentara itu dilaporkan menyerahkan diri setelah menembak mati tiga warga sipil tersebut.
Kawasan hutan itu memang dikenal sebagai lokasi persembunyian kelompok pemberontak karena medan yang sulit dan lebat. Namun, kasus dugaan kekerasan yang dilakukan aparat keamanan terhadap warga Muslim di selatan Thailand jarang diusut sehingga menyebabkan situasi impunitas.
"Sekarang ada sedikit harapan untuk keadilan, tapi masih jauh. Kami bahkan tidak tahu berapa banyak tentara yang terlibat dalam penembakan," kata peneliti senior HRW Thailand, Sunai Phasuk.
Negara mayoritas pemeluk Budha itu mengalaki konflik dengan gerilyawan Melayu-Muslim di selatan sejak 15 tahun lalu. Kelompok muslim memperjuangkan otonomi lebih luas. Lebih dari 7.000 orang terbunuh, kebanyakan dari mereka merupakan warga sipil, baik umat Islam maupun pemeluk Budha.
