Bupati Pamekasan Usul Percepatan Ekonomi Berbasis Wilayah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 30 Jul 2019 21:24 WIB

Bupati Pamekasan Usul Percepatan Ekonomi Berbasis Wilayah

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Bupati Pamekasan Ra Badrut Tamam (RBT) berharap agar Pemprov Jatim menerapkan percepatan pembangunan, dengan mengandalkan potensi kewilayahan. Kebijakan itu dinilai bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi karena akan mengangkat potensi ekonomi lokal di masing-masing wilayah. Konsep Sektor pembangunan harus kewilayahan. Dan ada zonanya. Misalkan zona pembangunan ekonomi madura, zona pembangunan ekonomi mataraman, zona ekonomi tapal kuda. Dengan model zona maka ada kekhususan ekonomi yang digarap gubernur dengan memanggil bupati-bupati terutama untuk feasibility study yang dilakukan provinsi, kata Badrut, usai bertemu dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro, Senin malam (29/7/2019) di Surabaya. Politisi PKB itu mencontohkan potensi kewilayahan yang ada di Madura seperti garam, sapi dan produk jagung. Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim diharapkan ikut berperan untuk fokus membantu para petani, agar produk itu semakin dikenal. Potensi tersebut jika digarap secara maksimal bisa mengangkat ekonomi lokal. Nantinya ada pembangunan ekonomi di wilayah Pantura, Wilayah Tapal Kuda, Wilayah Mataraman dan sebagainya. Sehingga bentuk perhatian pemerintah itu bukan cuma per kabupaten/kota saja. Di Madura ada potensi ekonomi apa saja misalnya garam, sapi, jagung dan wisata. Ini dijadikan satu. Kalau di Bangkalan tidak ada garam, di support oleh Sampang Pamekasan dan Bangkalan. Lalu Jagung dimana, dikumpulkan lalu dihub di salah satu kabupaten lalu dikerjasamakan dengan buyer, tambahnya. Menurut Badrut, jika pembangunan itu menggunakan potensi kewilayahan, dia memprediksi dalam beberapa tahun angka kemiskinan di Jatim bisa ditekan dengan cepat. Badrut lantas mencontohkan angka kemiskinan di Pamekasan yang menurun drastis dalam dua tahun ini, mencapai 2 persen, karena dirinya menerapkan kebijakan semacam itu. Model pembangunan dengan kajian kewilayahan maka peningkatan ekonomi lebih cepat. Gerbangkertasusilo bagus, tapi itu masa lalu. Kurang bisa diterima karena tidak ada lokal wisdom disitu. Beda kalau berbasis kewilayahan, maka ada Pendekatan sesuai dengan kearifan budaya di Madura atau Mataraman misalnya sehingga program bisa berjalan dengan tepat, tandasnya. Khusus untuk pembangunan wilayah Madura, Badrut berharap agar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bisa memanggil masing-masing kepala daerah untuk mensinergikan potenwi wilayah di wilayah itu. Kalau sudah dilakukan kajian mendalam baru ketemu nanti. Kami usulkan Kawasan Ekonomi Khusus Madura, sehingga kulturnya sama, pungkasnya.bdo

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU