Cegah Covid-19, Kawasan TN Baluran di Sitobondo Ditutup 2 Pekan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 20 Des 2020 10:42 WIB

Cegah Covid-19, Kawasan TN Baluran di Sitobondo Ditutup 2 Pekan

i

Petugas saat melepas merak di TN Baluran Situbondo. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Situbondo - Kawasan Taman Nasional (TN) Baluran di Situbondo akan ditutup selama 14 hari, terhitung Senin (21/12/2020) hingga 3 Januari mendatang. Penutpan tersebut menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang dilakukan terhadap seluruh Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) di wilayah konservasi tersebut untuk mencegah klaster penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, Menurut Kepala Balai TN Baluran Situbondo, Pudjiadi bahwa penutupan TN Baluran kali ini adalah yang kedua dilakukan sejak masa pandemi Covid-19. Di antaranya untuk mengantisipasi dampak risiko meluasnya virus Covid-19. Baik bagi pengunjung, petugas, pelaku wisata, maupun masyarakat. Penutupan kali ini juga atas arahan Satgas Covid-19 Situbondo setelah ditemukan sejumlah kasus penderita Covid-19 di TN Baluran.

Baca Juga: Pemkab Situbondo Gelar Gerakan Pangan Murah

"Memang ada (yang terpapar), tapi tidak seberapa. Saya tidak bisa sebutkan detail, karena ini berkaitan dengan kondisi psikologis di sini. Yang pasti, kami sudah membuat dan mengirimkan surat edaran terkait penutupan ini. Tembusannya juga sudah kami kirim ke Gubernur Jatim, Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem, serta pihak terkait lainnya," katanya, Minggu (20/12/2020).

Selain itu, menurut Pudjiadi, ada beberapa obyek wisata di wilayah TN Baluran yang praktis akan ikut tutup. Mulai Padang Savana, Resort Bekol, Pantai Bama, dan sejumlah wisata alam lainnya. Sebab seluruh akses atau pintu masuk menuju ke sejumlah obyek wisata tersebut, harus melewati pintu gerbang TN Baluran.

Baca Juga: Menyeberang ke Madura, Pelabuhan Jangkar Situbondo Mulai Batasi Kendaraan Logistik

"Jadi, praktis tutup semua karena akses masuknya melewati pintu TN Baluran," tandas Pudjiadi.

Dia memastikan, penutupan TN Baluran tidak akan berpengaruh banyak terhadap omzet pendapatan yang ada. Sebab, TN Baluran bukanlah lembaga yang berorientasi profit. Pengelolaan lokasi wisata yang ada, papar Pudjiadi, selama ini lebih dimaksudkan untuk menarik kecintaan masyarakat terhadap sumber daya alam. Sehingga dapat membantu melestarikannya.

Baca Juga: Remaja di Situbondo Jadi Korban Ledakan Mercon, Racik Sendiri dari Tutorial Youtube

"Biaya operasional TN Baluran itu dibiayai negara, bukan dari kunjungan wisata," ujar Pudjiadi.

Saat itu, pihak TN Baluran langsung melakukan tindakan sesuai dengan protap kesehatan. Yakni, berkoodinasi dengan Puskesmas Banyuputih dan melakukan pemeriksaan terhadap WNA dimaksud. Hasilnya, WNA asal Jepang itu dinyatakan sehat dan tidak ada masalah. Dsy9

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU