SURABAYAPAGI.com - Akankah nasib Carrefour China akan sama seperti Giant Indonesia yang sedang diambang kebangkrutan dengan menutup beberapa gerai terbesarnya di Indonesia? Kini, Ceo Carrefour China telah mengabarkan pada hari Kamis Thierry Garnier, CEO unit Carrefour China, mengundurkan diri
Setelah rantai hypermarket Prancis sepakat pada hari Minggu untuk menjual 80 persen saham ekuitasnya ke peritel terkemuka China Suning.com seharga 4,8 miliar yuan ($ 698,8 juta) dalam bentuk tunai. Menurut pernyataan Carrefour China, keputusan Garnier tidak ada hubungannya dengan perubahan kepentingan ekuitas Carrefour China.
Dia akan tetap di posisi sampai musim gugur ini, di mana bagian dari pekerjaannya akan bertanggung jawab untuk memfasilitasi transisi perusahaan dengan tim Suning. Penggantinya akan diumumkan kemudian, kata pernyataan itu.
Kingfisher, pemilik merek termasuk B&Q dan GoodHome, pada hari Kamis, mengumumkan penunjukan Thierry Garnier sebagai CEO.
Garnier akan diangkat ke dewan sebagai direktur eksekutif dan akan berbasis di markas Kingfisher di London. Kingfisher mengoperasikan hampir 1.331 toko dan meningkatkan operasi omnichannel di 10 negara di Eropa.
Andy Cosslett, ketua Kingfisher, memuji pengalaman internasional Garnier, keahlian operasionalnya yang diakui di bisnis ritel multi-nasional, pengiriman penciptaan nilai jangka panjang, dan pengalamannya dalam menggerakkan inovasi digital, paling baru di China.
