China-AS Susun MoU

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 23 Feb 2019 09:10 WIB

China-AS Susun MoU

SURABAYAPAGI.com - China dan Amerika Serikat (AS) membuat nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup beberapa masalah paling kompleks dalam hubungan dagang kedua Negara. MoU itu juga diharapkan dapat mengakhiri praktik-praktik yang membuat Trump memberlakukan bea masuk atas impor China, seperti yang AS inginkan. Perundingan itu masih mungkin berakhir dengan kegagalan. Meskipun begitu, membuat MoU adalah langkah penting yang bisa membuat China menandatangani prinsip-prinsip luas dan komitmen spesifik pada isu-isu utama, katanya. Para pejabat tinggi AS dan China akan berunding di Washington Kamis dan Jumat waktu setempat. Namun, outline secara luas dari kesepakatan dagang mulai mengemuka dari proses perundingan yang telah dimulai pada Selasa. Para negosiator sedang menyusun enam MoU terkait beberapa isu struktural, yaitu transfer teknologi paksa dan pencurian siber, kekayaan intelektual, jasa, mata uang, pertanian, dan halangan perdagangan non-tarif, menurut dua orang sumber, dilansir dari Reuters. Dalam pertemuan antara China dan AS di Beijing pekan lalu, kedua belah pihak saling bertukar naskah dan bekerja untuk menyusun kewajiban-kewajiban terkait. Amerika Serikat menuduh Beijing memaksa perusahaan-perusahaan AS yang melakukan bisnis di China untuk mentransfer teknologi mereka dengan mitra lokal dan menyerahkan rahasia kekayaan intelektual. China membantah terlibat dalam praktik semacam itu. Pejabat pemerintahan Trump juga keberatan dengan hambatan nontarif di China, termasuk subsidi industri, undang-undang, prosedur perizinan bisnis, tinjauan standar produk, dan praktik lainnya yang mereka katakan menyulitkan produk AS untuk masuk ke pasar China dan memberikan keuntungan yang tidak adil bagi perusahaan domestiknya. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin telah mendorong China untuk membuka pasar layanan keuangannya ke lebih banyak perusahaan asing, termasuk raksasa kartu kredit Visa dan MasterCard, yang telah menunggu bertahun-tahun agar China memenuhi janji-janjinya untuk memungkinkan mereka beroperasi di sana. Sementara itu dalam mata uang, pejabat AS termasuk Mnuchin telah memperingatkan China agar tidak mendevaluasi yuan-nya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif setelah mata uang China melemah secara signifikan terhadap dolar tahun lalu, yang bisa menghilangkan pengaruh tarif impor Trump. Kedua pihak sedang membahas mekanisme penegakan untuk kesepakatan itu. Bulan lalu bahwa Amerika Serikat mendorong diadakannya tinjauan rutin atas kemajuan China dalam reformasi perdagangan yang dijanjikan dan dapat memberlakukan kembali tarif jika dianggap Beijing telah melanggar perjanjian tersebut. Kedua ekonomi besar dunia itu juga meninjau daftar 10 item yang bisa menjadi cara China untuk mengurangi surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat, termasuk dengan membeli hasil pertanian, energi dan berbagai barang seperti semikonduktor, menurut dua sumber lain yang akrab dengan pembicaraan tersebut.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU